Senin, 19 Desember 2011

Makalah "Modernisasi"




KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “MODERNISASI” tepat pada waktunya.
 Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
   Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin


                                                                                Surabaya,  10  Desember 2011
                                                                                           
                                                                                            PENYUSUN




BAB I
PENDAHULUAN

     A.   Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi pendidikan, Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan maupun segi pengadaan fasilitas.
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan mengidentifikasi terjadinya modernisasi di lingkungan sekitar terutama di lingkungan FISIP UNAIR.

    B.   Rumusan Masalah
-          Apa pengertian dan bentuk-bentuk modernisasi?
-          Kapan seseorag dikatakan sebagai orang modern?
-          Apa saja ciri-ciri orang modern?
-          Apa dampak dari adanya modernisasi?
-          Apa faktor penghambat dan pendorong modernisasi?

    C.   Batasan Masalah
-          Pengertian dan bentuk-bentuk modernisasi
-          Seseorang dikatakan sebagai orang modern
-          Ciri-ciri orang modern
-          Dampak dari adanya modernisasi
-          Faktor penghambat dan pendorong modernisasi
    D.   Tujuan
-          Untuk mengetahui pengertian dan bentuk-bentuk modernisasi
-          Untuk mengetahui seseorang dikatakan sebagai orang modern
-          Untuk mengetahui ciri-ciri orang modern
-          Untuk mengetahui dampak dari adanya modernisasi
-          Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong modernisasi





BAB II
PEMBAHASAN

             A.   Pengertian dan Bentuk Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Syarat Modernisasi
                        Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
·         Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
·         Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
·         Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
·         Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
·         Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
·         Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Bentuk modernisasi yang kami identifikasi yaitu pada penggunaan alat-alat elektronik modern di kampus FISIP UNAIR. Contoh konkret dari penggunaan alat-alat tersebut :
a.                          Penggunaan laptop oleh sebagian besar mahasiswa di FISIP UNAIR. Sebelum ada laptop , mahasiswa hanya menggunakan buku dan alat tulis manual untuk kegiatan belajar. Namun, saat ini dengan adanya modernisasi, penggunaan laptop tersebut sangat mendukung kegiatan belajar mahasiswa yang semakin cepat dan efisien.
b.                          Penggunaan WiFi di FISIP UNAIR sebagai fasilitas jaringan internet untuk mendukung browsing di laptop. Sebelumnya, pencarian informasi di FISIP UNAIR hanya menggunakan referensi manual berupa buku. Namun, saat ini mahasiswa dimudahkan dengan penggunaan WiFi untuk mencari referensi secara elektronik di internet.
c.                          Penggunaan KRS online di FISIP UNAIR. Sebelumnya pengisian KRS dilakukan secara manual dengan mengisi blangko isian oleh bagian akademik dan untuk medapatkan blanko tersebut kita harus mengambilnya langsung di kampus. Namun sekarang setelah adanya KRS online, pengisian KRS dapat diakses dimana dan kapan saja selama daerah tersebut terjangkau jaringan internet dan sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

             B.   Kategorikan Orang Modern
Seseorang dapat dikategorikan sebagai orang modern apabila orang tersebut mempunyai karakteristik sebagai orang modern. Karaklteristik tersebut yaitu:
1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5) Percaya diri.
6) Perhitungan.
7) Menghargai harkat hidup manusia lain.
8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
                        Contoh konkret orang yang dikategorikan modern yaitu : Bapak Adib salah satu dosen pengajar mata kuliah PPKn di FISIP UNAIR. Beliau selalu menerima hal-hal baru yang positif untuk dapat meningkatkan kinerjanya sebagai seorang dosen serta terbuka dalam hal perubahan teknologi yang semakin maju seperti penggunaan laptop ,smartphone,penggunaan blog untuk menunjang materi perkulihan yang di ajarkan dan bahkan beliau memenangkan kompetisi blog dosen di UNAIR sebagai juara 3. Selain itu, beliau juga sangat berkompeten dalam menyampaikan materi ajar. Beliau selalu menyampaikan pendapat yang menyangkut meteri perkuliahan dengan penuh percaya diri. Bapak Adib juga sangat menghargai waktu, hal tersebut terbukti dari datangnya yang selalu ontime, serta penyelesaian perkuliahan yang sesuai dengan jadwal jam perkuliahan. Beliau juga mempunyai pengorganisasian dan perencanaan program pembelajaran mahasiswa yang terstruktur dan terencana dengan baik.
                        Kami telah mengidentifikasi beliau sebagai seorang dosen pengajar mata kuliah PPKn yang bernama Bapak Adib. Di lihat dari status sosial dan ekonominya beliau dapat dikategorikan pada individu strata atas. Berdasarkan pandangan sosial, beliau termasuk dalam kategori strata atas karena sebagai seorang dosen beliau sangat disegani dan dihormati oleh lingkungannya. Berdasarkan kondisi ekonominya, beliau juga termasuk dalam strata atas karena beliau memperoleh gaji yang jauh diatas UMR, sehingga dalam bentuk nyata beliau mempunyai mobil mewah,rumah mewah, dan penampilan yang eksklusif.

C.   Ciri-ciri manusia modern ditinjau dari Fisik maupun non Fisik
Secara Fisik
                        Dalam kajian ini pandangan secara fisik dapat diartikan sebagai cara berpenampilan dan barang atau aksesoris yang digunakan  oleh individu tersebut. berdasarkan kajian tersebut kelompok kami menggambarkan ciri-ciri tersebut melihat dari fenomena yang terdapat di FISIP UNAIR melihat dari cara berpakaiaan dan aksesoris yang digunakan oleh mahasiswa antara lain:
Ciri-ciri Mahasiswa Modern
1.      Pakaiaan atau sepatu yang di gunakan cenderung memperlihatkan merek ternama, seperti Polo, Machbeth dan merek lainnya yang cendrung memperlihatkan status sosial.
2.      Alat komunikasi, kebanyakan mahasiswa cenderung menggunakan  Smart Phone atau blackberry sebagai media komunikasi atau sebagai penggambaran status sosial tertentu.
3.      Mahasiswa cenderung menggunakan laptop atai I-pad sebagai media penyimpanan data dan mengerjakan serta mengumpulkan tugas melalui E-mail kepada dosen
Secara Non Fisik
            Dalam kajian ini pandangan secara Non Fisik dapat diartikan sebagai cara berfikir dan bertingkah laku serta bertindak oleh individu tersebut. berdasarkan kajian tersebut kelompok kami menggambarkan ciri-ciri tersebut melihat dari fenomena yang terdapat di FISIP UNAIR melihat dari cara berpandangan mahasiswa selama mengemukakan pendapat.
Ciri-ciri Mahasiswa Modern
1.      Para mahasiswa modern cenderung menerapkan budaya mahasiswa antara lain membaca, mendengarkan menulis, berpendapat dan kritis. Budaya tersebut terlihat dari cara berinteraksi sesame mahasiswa dan dosen dalam mengerjakan tugas.
2.      Mahasiswa cenderung berfikir rasional berdasarkan fakta yang ada di masyarakat terutama saat berdiskusi dikelas.

D. Dampak Modernisasi
1.      Dampak Positif
                   Dampak positif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.
·       Perubahan Tata Nilai dan Sikap
                                    Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi rasional.
                        Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
                                    Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
                                    Sebagai lain yaitu contoh sudah jelas bahwa di FISIP UNAIR ini, ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan lebih maju. Hal tersebut dapat dilihat dari kurikulum yang diajarkan dalam mata kuliah lebih maju dan mengikuti perkembangan jaman serta penggunaan alat-alat pembelajaran yang lebih maju seperti penggunaan laptop dan LCD proyektor.
·                      Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
                                    Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
Sebagai contoh, pada mahassiswa FISIP UNAIR saat ini telah berfikir secara rasional yaitu mereka dalam berfikir dan berpandangan dengan dasar-dasar ilmiah yang mengacu pada hal-hal yang logis dan dapat dikaji kebenarannya. Seperti ketika mahasiswa sosiologi 2011 menyelesaikan masalah dengan salah seorang dosen pengajar mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah dalam mengambil keputusan yang kurang irasional karena hanya beberapa mahasiswa yang bersalah dengan beliau namun beliau hampir tidak meluluskan semua mahasiswa satu kelas. Dan dengan pemikiran yang rasional mahasiswa menentang keputusan tersebut dan akhirnya masalah pun selesai dengan penyelesaian masalah secara diplomasi dengan keputusan yang lebih rasional.
·         Sebagai lain yaitu contoh sudah jelas bahwa di FISIP UNAIR ini, ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan lebih maju. Hal tersebut dapat dilihat dari kurikulum yang diajarkan dalam mata kuliah lebih maju dan mengikuti perkembangan jaman serta penggunaan alat-alat pembelajaran yang lebih maju seperti penggunaan laptop dan LCD proyektor.

2          Dampak Negatif
       Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut.
·  Pola Hidup Konsumtif
   Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
·  Sikap Individualistik
   Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.
·  Gaya Hidup Kebarat-baratan
   Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
·  Kesenjangan Sosial
               Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
·  Kriminalitas
                   Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.
               Sebagai contoh, mahasiswa lebih suka menggunakan browser di internet untuk mengerjakan tugas dari dosen. Sebelum boomingnya penggunaan internet untuk browsing, mahasiswa lebih cenderung menggunakan buku referensi dari dosen. Namun setelah boomingya penggunaan internet, mahasiswa lebih suka meng-copy paste dari web blog orang saja tanpa membacanya terlebih dahulu, dan kurangnya pemahaman terhadap materi tersebut yang merupakan aibat dari perilaku mahasiswa yang konsumtif dalam penggunaan internet (yang dimaksudkan peng-copy paste dari webblog seseorang untuk membantu penyelesaian makalah). Dari hal tersebut, mahasiswa dapat juga diklasifkasikan sebagai orang memiliki perilaku konsumtif terhadap penggunaan teknologi modern)
               Sebagai contoh, kesenjangan yang terjadi antara seorang mahasiswa yang memiliki fasilitas legkap seperti laptop, blackberry, mobil mewah dengan seorang mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut. Dapat dikatakan mahasiswa yang memiliki fasilitas tersebut cenderung melakukan aktifitasnya belajarnya menggunakan barang barang mewah tersebut, dan ia akan mengaju pada masyarakat yang modern. Hal tersebut sangat berbeda dengan cara-cara belajar pada seorang mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas lengkap tersebut yang hanya mengandalkan buku referensi serta keterangan-keterangan dari dosen saja. Tentu saja antara mahasiswa yang menggunakan fasilitas lengkap dengan mahasiswa yang hanya menggunakan fasilitas minim akan mengakibatkan timbulnya kesenjangan sosial antar mahasiswa.

E.   Faktor Pendorong dan Penghambat Modernisasi

1. Faktor Penghambat Modernisasi
-  Perasaan takut akan disintegrasi
Perasaan ini biasanya muncul pada masyarakat yang masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya, sehingga modernisasi dianggap akan merusak intergrasi atau organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.
-  Kurang berkembangnya IPTEK
            Masyarakat yang masih berpikiran kolot biasanya menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
-  Adanya vested interested (nilai- nilai yang telah tertanam dengan sangat kuat)
-  Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar
- Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
- Perkembangan pendidikan yang lambat
- Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
- Rasa takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)
- Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

Contoh Konkrit Faktor Penghambat Modernisasi yang ada di FISIP UNAIR :
            Salah satu faktor penghambat modernisasi yang terjadi di FISIP UNAIR salah satunya yaitu koneksi jaringan wi-fi di FISIP UNAIR  yang kurang memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mencari suatu informasi dengan menggunakan internet, dikarenakan keleletan jaringan koneksi wifi di fisip unair.
            Faktor penghambat lain yaitu faktor ekonomi karena tidak semua mahasiswa unair  mempunyai laptop untuk mengakses internet, kebanyakan mahasiswa unair yang tidak memiliki laptop terpaksa menggunakan jasa warnet (warung internet). Dan itu adalah salah satu faktor penghambat yang perlu diperhatikan.

2.      Faktor Pendorong Modernisasi
a.      Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain 
Kontak dengan kebudayaan lain dapat Penyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. 
Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.
b.      Sistem pendidikam formal yang maju
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.
c.       Sikap menghargai Hasil Karya Orang Lain
penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin untuk menghasilkan karya-karya lain yang mendorong modernisasi.
d.      Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya dalam pengembangan teknologi ke arah yang lebih modern.
e.       Orientasi ke Masa Depan
Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin modern.
Contoh konkrit faktor pendorong modernisasi yang ada di FISIP UNAIR yaitu adanya sistem pendidikan formal yang maju. Sistem pendidikan formal di kampus FISIP UNAIR ini sudah terbilang sangat maju karena kurikulum pendidikannya sesuai dengan perkembangan jaman yang semakin dodern serta penggunaan alat-alat pembelajaran yang sudah maju dan canggih untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar.
                        Contoh lain yang ada di FISIP UNAIR ini yaitu pemikiran mahasiswa dan dosennya yang berorientasi ke masa depan. Hal itu terbukti dengan pembelajaran yang berorientasi penelitian untuk menemukan fakta-fakta sosial baru yang berguna untuk kemajuan pendidikan di jaman yang semakin kompleks dan modern ini.






BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Seseorang dapat dikategorikan sebagai orang modern apabila orang tersebut mempunyai karakteristik sebagai orang modern yang secara umum ciri-ciri tersebut dengan penggunaan teknologi dan cara-cara hidup yang lebih maju. Dengan perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern tersebut tentu membawa dampak baik positif maupun negatif.

B. Saran
Dalam kenyataannya, modernisasi tidak dapat terelakkan lagi sehingga mau tidak mau kita harus menerima modernisasi tersebut. Modernisasi yang masuk pada lingkungan kita pasti membawa dampak baik positif maupun negatif. Sehingga kami menyarankan agar dengan adanya modernisasi harus membawa dampak positif lebih besar dengan memanfaatkan teknologi tepat guna demi tercapainya masyarakat yang lebih maju, modern, dan membawa perubahan kearah yang lebih maju.




DAFTAR PUSTAKA



  • http://www.anakciremai.com/2010/06/makalah-modernisasi-dan-globalisasi.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi



Kamis, 01 Desember 2011

Makalah " Wawasan Nusantara "



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
              Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

B. Rumusan Masalah
1.        Apa yang menjadi dasar pemikiran wawasan nusantara dan landasan pemikiran ketahanan nasional?
2.        Apa pengertian wawasan nusantara?
3.        Apa saja tujuan wawasan nusantara?
4.        Apa yang menjadi unsur dasar dari implementasi wawasan nusantara?
5.        Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam sikap-sikap perbuatan?
6.        Apa yang menjadi ciri-ciri, sifat-sifat, dan asas-asas ketahanan nasional?







BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar pemikiran Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
              Dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan oleh pandangan geopolitik Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :

a)        Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
              Berdasarkan falsafah Pancasila, masyarakat Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akn keadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia.

b)       Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara
              Secara kontekstual, geografi Indonesia mengandung keunggulan dan kelemahan. Karena itu, kondisi dan konstilasi geografi ini harus dicermati secara utuh menyeluruh dalam perumusan kebijakan politik yang disebut Geopolitik Indonesia. Dengan kata lain, setiap perumus kebijaksanaan nasional harus memiliki wawasan kewilayahan atau rung hidup bangsa yang diatur oleh politik ketatanegaraan. Karena itu wawasan nasional Indonesia yang memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi dan konstilasi geografis Indonesia mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah, tetap dihargainya dan dijaganya ciri, karakter serta kemampuan (keunggulan dan kelemahan) masing-masing daerah, dan diupayakannya pemanfaatan nilai lebih dari geografi Indonesia.

c)        Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya bangas Indonesia
              Dari tinjauan sosial budaya pada akhirnya dipahami bahwa proses sosial dalam kesseluruhan upaya menjaga persatuan nasional sangat membuthkan kesamaan persepsi diantara segenap masyarakattentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis. Dengan adanya kesamaan persepsi ini wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk menumbuhsuburkan faktor-faktor positif, mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan mengurangi atau kalau dapat menghilangkan pengaruh negatif dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.

d)       Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan banhgsa Indonesia
            Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalamn sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdaekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain

B. Pengertian Wawasan Nusantara
·           Wawasan nusantara merupakan pedoman bagi pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasioanal yang sesuai dengan karakter bangsa indonesia, didampingi dengan perwujudan sikap dan perilaku yang diaplikasikan sebagai kejuangan,cinta tanah air serta rela berkorban demi nusa dan bangsa.
·           Wawasan Nusantara merupakn wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila dan beredasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.(Ketetapan MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN )
·           Wawsan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. (Prof DR Wan Usman ketua program S2 PPKN UI)

C. Tujuan Wawasan Nusantara
              Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suka bangsa, atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan Nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham,  dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.

D. Unsur Dasar dari Implementasi Wawasan Nusantara
       Adanya kesadaran diri dari masyarakat Indonesia sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang dilandasi oleh unsur kebangsaan, kecintaan, dan rasa saling memiliki dalam segala bidang kehidupan.

E. Implementasi Wawasan Nusantara dalam sikap-sikap perbuatan
       Implementasi wawasan nusantara dalam sikap dan perbuatan diaplikasikan seperti pemakaian produk dalam negeri, menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak diambil negara lain, dan ikut serta dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

F. Ciri-ciri,  Sifat-sifat, dan Asas-asas Ketahanan Nasional
       a. Ciri Ketahanan Nasional
                   Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

b. Sifat Ketahanan Nasional
1. Sifat-sifat ketahanan Nasional sebagai kondisiKetahanan nasional mempunyai sifat
§ Sistem disini diartikan sebagai suatu totalitas yang terdiri daripada obyek-obyek beserta atribut-atributnya, yang saling mengadakan interaksi menurut modus hubungen tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
§ Ketahanan Nasional bersifat kibernetik atau homeostasis
                   Karena mempunyai sifat sebagai sistem maka ketahanan nasional memiliki mekaniusme untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan kebutuhan lingkungan. Sistem yang memiliki mekanisme semacam itu dikatakan bersifat kibernetik atau homeostasis.
§ Ketahanan Nasional mempunyai sifat selalu memelihara negentropi
       Karena sikap kibernetik atau homeostasis, maka ketahanan nasional selalu dapat menghambat timbulnya entropi di dalam gestalt kehidupan nasional. Dengan kata lain ketahanan nasional memiliki sifat selalu memelihara negentropi (negative entropy) di dalam gestalt kehidupan nasional.
§ Ketahanan Nasional bukan atribut alamiah, melainkan hasil daripada sumber daya material, yang bersifat sebagai faktor fisik dan hasil tata laku yang bersifat sebagai faktor abstrak
§ Ketahanan Nasional memiliki sifat mutlak atau relatif.

2.  Sifat-sifat ketahanan Nasional sebagai doktrin
§   Merupakan sarana interaksi baik hubungan dalam negeri maupun hubungna luar negeri
§   Bersifat rasional, karena proses perkembangan doktrin tersebut berlansung melalui proses penalaran dari tahap falsafah, konsep, asas, teori hingga doktrin, maka doktrin harus bersifat rasional

3.  Sifat-sifat Kertahanan Nasional sebagai metoda
§   Metoda Ketahanan Nasional mempunyai sifat untuk memelihara kewibawaan bangsa dan negara Indonesia.
§   Metoda Ketahanan Nasional tidak mengutamakan pengembangan kekuatan fisik untuk adu kekuatan fisik.


c. Asas Ketahanan Nasional
1. Asas-asas Ketahanan Nasional sebagai kondisi
·           Ketahanan Nasional adalah implementasi Wawasan Nusantara dalam bentuk sistem kehidupan Nasional
·           Ketahanan Nasional adalah hasil upaya gotongroyong dalam iklim kekeluargaan masyarakat Indonesia
·           Ketahanan Nasional adalah hasil semangat dan hasil karya swasembada bangsa Indonesia
·           Ketahanan Nasional adalah hasil upaya bangsa secara menyeluruh dan terpadu
·           Ketahanan Nasional diwujudkan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkunagan hidup
·           Ketahanan Nasional harus didasarkasn pada asas antisipasi
·           Pembinaan Ketahanan Nasional dilakukan atas dasar asas fleksibilitas
·           Ketahanan Nasional harus bertumpu pada asas ekonomi dan efisiensi
·           Rencana perwujudan Ketahanan Nasional itu harus dirumuskan secara jelas dan mudah dimengerti untuk implementasi dan pelaksanaannya
·           Upaya untuk mewujudkan Ketahanan Nasional yang memadai itu didasarkan pada kesatuan pola tindak

D.  Asas-asas Ketahanan Nasional sebagai teori dan dokrin
·      Ketahanan Nasional adalah doktrin perjuangan Nasional
·      Ketahanan Nasional selalu dipandang secara holistik
·      Ketahanan Nasional tidak berfikir secara polaristik tetapi berfikir secara eklektik
·      Ketahanan Nasional tidak berfikir secara parokhilistik
·      Ketahanan Nasional bersifat secara sinkretik
·      Dalam pemecahan prsoalan Nasional Ketahanan Nasional selalu menggunakan modal






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Ancaman tersebut dapat terdapat dari dalam negeri maupun luar negeri.
Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada wawasan nasional. Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain: Mandiri, Dinamis, Manunggal, Wibawa, Konsultasi dan kerjasama

B. Saran
Tentunya dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa maklah ini jauh dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam penyusunan makalah yang akan datang akan lebih baik dari yang sebelumnya.



REFERENSI 

 http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6350 dan Prabowo, Agung Tri. 2011. “Pendidikan Kewarganegaraan terkait dengan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional”. Tugas Akhir Kuliah Pendidikan Pancasila. STIMIK AMIKOM: Yogyakarta. Diakses hari Ahad 27 Nopember 2011 jam 22.13