Senin, 19 September 2011

Naskah Drama "CARI JODOH"




TOKOH 

Anik            : Luna
Asfiatul        : Maya
Asma’          : Ante
Ayu              : Simbok Inem
Candra        : Penari
Cici              : Pemain Musik
Dedeh          : Suri
Desi             : Penari
Dian            : Penari
Dini             : Penari
Efsi              : Tari
Bagas          : Pemain musik
Devin           : Olga
Eight            : Rafi
Elfan           : Miko
Heni             : Bejo
Darul           : Dahsyat
Al-hada        : Aleks



Sinopsis
           
Alkisah disebuah desa bernama desa wali seorang wanita tua bernama Mbok Inem mempunyai dua orang anak putra bernama Olga dan Rafi. Dua saudara tersebut merupakan saudara kandung namun mereka mempunyai wajah yang jauh berbeda, Rafi tampan dan Olga cukup jelek. Sementara Rafi (adiknya olga) sudah mempunyai pasangan namun si Olga sampai saat ini belum laku-laku juga.
            Mereka semua mempunyai seorang kepala desa bernama bapak Dahsyat dengan istrinya bernama Ibu Ante. Kepala desa ini mempunyai tiga orang putri bernama Luna, Maya, dan Tari. Hanya si bungsu (Tari) yang sampai saat ini belum punya pasangan. Untuk itu kepala desa mengadakan saembara kepada seluruh jejaka dari warga desa Wali untuk menunjukkan bakatnya didepan umum.
            Mendengar berita tersebut, akhirnya Olga dengan perasaan takut mengikuti sayembara tersebut. Akhirnya karena lawannya lebih tangguh, Olga kalah bersaing dan nasibnya tetap belum mendapatkan jodoh. Karena hal itu Olga menjadi sangat terpukul dan berusaha bunuh diri. Namun karena takut mati Olga memurungkan niatnya untuk bunuh diri. Dan dia berusaha mendengar nasihat mboknya agar bersabar dalam mendapatkan pasangan hidup.




Naskah Drama

          Alkisah disebuah desa bernama desa wali terdapat sebuah rumah yang cukup sederhana yang ditinggali oleh seorang janda tua bernama Mbok Inem dan kedua putranya Rafi dan Olga. Suatu pagi…
(Musik_”Kampung halamanku”)
(kicauan burung)
Olga    : (berjalan dihalaman rumah sambil membawa burung kesayangannya).
Rafi     : (menyapu sambil berdendang lagu jawa).
Olga    : (menggerutu) kapan ya aku punya pacar?
               Sepertinya tinggal aku sendiri yang belum punya pacar di desa ini. Rafi dan teman – temanku semua sudah pada punya pacar. Kalau aku sudah punya nanti,,, ada yang manjain, memperhatiin, dan menemani, hi,,,,hi,,,,hi,,,, (tertawa) ah,,,, indahnya!
Rafi     : ada apa to mas? Dari tadi aku perhatiin kok bicara sendiri, kayak orang edan aja.
Olga    : apa to kamu!? Kecil-kecil ikut urusan orang saja!
Rafi     : Biarin! Yang penting gak kayak orang edan!
Olga    : (menggerutu) huft!
Mbok   : (berteriak dari belakang) le… cah bagus! Dimana to kalian ini? Olga kamu
  dimana? Oalah…!!! Ini lho kayunya dibelakang sudah habis..
Rafi     : itu lho, kamu dipanggil si mbok!
Olga    : (melamun)
Mbok   : olga…!! Kalau dipanggil ya nyaut gitu lho, biar si mbok gak bingung nyariin
  (kesal)
Rafi     : iya mbok, dari tadi bengong dan ngomong sendiri kayak orang edan.
Mbok   : sudah…sudah! Kamu ke belakang sana cucian masih banyak.
Rafi     : tapi saya mau ketemuan sama si Putri mbok!
Mbok   : ya sudah, gak pa-pa tinggalkan saja,,, tapi nanti sehabis ketemuan harus dicuci
  Semuanya!
Rafi     : yess…!! Beres mbok…
Olga    : ada apa to mbok? (bangun dari lamunannya).
              Kok teriak – teriak kayak orang bingung! Ganggu orang saja! (kecewa).


Mbok   : kayu dibelakang itu lho sudah habis semua. Kita juga belum mendapat jatah gas
  dari pemerintah! Cepetan kamu cari kayu sana jangan Cuma melamun, orang kok gak kreatif!
Olga    : (ngrayu dan sedikit manja) mbok….mbok! kapan ya aku punya pasangan?
  Yang bisa mijitin aku, bisa mbantu simbok. Mbok… aku pengen,,, udah gak tahan (berlagak cengeng)
(Musik_ “Simbok aku pengen dikawenne”)
Mbok   : Heh….! (membentak) kamu itu masih ingusan, sekolah aja belum lulus ! Durung
  wayae le…. (sambil menjewer)
Olga    : Iya-iya mbok! Tapi jangan njewer to, di sekolah aja aku gak pernah di jewer.
Mbok   : Le….!! (menasehati) kamu itu kalau mau menikah harus punya penghasilan  
  dulu, mau kamu kasih makan apa nanti anak dan istrimu.
Olga    :Lha, teman-temanku semuanya sudah pada punya pacar. Tapi aku,,, sudah   berusaha ikut kontak jodoh, katakana cinta, sampai take me out, tapi,,, Ah mbok tahu sendirikan, siapa yang mau sama aku. Duh Gusti apa salahku??
(Musik_ “Apa Salahku” )
Mbok   : (tersenyum, berusaha menenangkan) Sudah lah le,,,, selesaikan dulu
sekolahgmu. Nanti kalau sudah waktunya, kamu sudah kerja pasti dapat. Tuhan   
itu maha adil.
Olga    : Nggih mbok…!!!
Mbok   : Ya sudah,,, mbok tak kebelakang dulu,,, kayu bakarnya nanti  jangan sampai
  lupa!
Olga    : Ya mbok!
(Musik_Dialova)
Beberapa menit kemudian teman-teman  Olga datang lewat depan rumahnya.
Aleks   : Wah katanya kepala desa mau mencari jodoh buat anak bungsunya yang cantik     
  itu
Mino    : Masak?
Aleks   : Iya, aku kemarin denger dari pak Rt.
Miko    : Kalau begitu bagaimana kalau kita ikut saja! mencoba,,,.
              Siapa tahu keberuntungan menyertai kita
Aleks   : Wah, ide bagus tu.
Olga    : E,,,e,,,e,,,e,,,!!! Tunggu-tunggu, kalian tadi bicara apa?
              Dengar-dengar ada seyembara mencari jodoh , dimana?
Miko    : Iya,  bapak  kepala  desa   mengadakan   acara   “ Wali’s  got  talent ” dan  yang
  menang akan dijodohkan sama anak bungsunya yang cantik itu. Si Tari
Olga    : (melamun) ikut gak ya!? Emm…
Aleks   : Eh, kamu mau ikut sayembara itu juga to olga?
Olga    : ya, emangnya kenapa? (takut)
Miko    : ha,,,,ha,,,,ha,,,, kamu ikut! Gak salah,,,! Nyalimu gede juga.
Olga    : lho, bukannya semua boleh ikut. Apa aku salah!
Aleks   : ya salah!
Miko    : tau gak! Sayembara ini berlaku untuk yang mempunyai wajah ganteng dan kaya.
Aleks   : kaya kita-kita gini loch!
Miko    : wajah kamu belum audisi sudah dieliminasi. ha,,,ha,,,ha,,,
Olga    : bagaimana kalau kita bersaing!
Aleks & Miko : siapa takut…! (bergegas pergi)
(musik_pejantan tangguh)
Olga    : aku harus buktiin (pergi ke belakang panggung)
(penari menarikan lagu jawa)
(setting berubah menjadi di taman kota)
Dahsyat  : (memasuki panggung)
                 (diikuti Ante, Luna, Maya & Tari serta 2 orang pengawal)
Dahsyat  : pengawal,,, apa semua sudah siap?
Bejo        : siap tuan,, tinggal “teng” saja!
Tari         : aku sudah gak sabar ni papi!
Ante       : yang sabar to dok…!!!
Luna       : Pi, cepetan dimulai dong,, adik sudah gak sabar nich…!!
Tari         : kira-kira cowok yang jadi pendampingku nanti kayak apa ya?
Aku kepingin yang tinggi, putih, gagah. Pokoknya jelek gak papa yang penting seukuran Ariel paterpan, Pasha Ungu,,, he…he…he… iya kan kak!? (senyum - senyum)
Maya      : Iya! semoga kamu dapat yang cakep
Dahsyat  : Pengawal,,, segera mulai acaranya!
Bejo        : Baik tuan
                 (memukul lonceng) teng,,,teng,,,teng,,,!
Dahsyat : Para wargaku,,, inilah saatnya saembara dalam rangka mencari pasangan hidup putri kesayanganku dimulai. Para pangeran desa ini,,, Tunjukkan bakatmu…!!
Suri         : Baiklah,,, Untuk yang pertama kita tampilkan peserta dari kota dingin Kentrung, ia adalah putra dari pak lurah kentrung. Dia mempunyai kebun seluas 4 hektar, peternakan sapi, dan sepuluh cikar. Inilah Aleks,,, tunjukkan bakatmu…!!!
Aleks      : (bernyanyi dengan keren) (lagu “Suka Sama Kamu”)
Suri         : selanjutnya peserta dari kota panas nglegok, ia anak pak camat Nogro. Dia
                 mempunyai kolam ikan mujair seluas 5 hektar, dan tiga mobil kijang, kita
                 sambut Miko,,, tunjukkan bakatmu…!!!
Miko       : (bermain gitar dengan keren) (Instrumen “Manusia Biasa”)
Suri      : Dan inilah peserta terakhir kita, dia tidak kalah dengan yang lainnya, dia mempunyai kebun rumput, peternakan marmut, dia juga mempunyai wajah terjelek di desa Wali. Kita sambut Olga…!!!
Penonton: hu,,,hu,,,hu,,, (bersorak menghina)
Tari         : siapa tu jelek banget, eh pengawal ! kenapa orang gila kayak gini kamu suruh
                 masuk ke sini.
Bejo        : Maaf putri saya juga tidak tahu,,,
Ante       : biarkan saja dok,,, kita lihat saja dulu (menenagkan)
Luna & Maya  : hiiii,,,,, (jijik)
Olga    : (Berjalan dengan senyum-senyum) (menarikan sebuah jogetan amburadul) (Musik Cinta Satu Malam)
Suri         : sambil menunggu keputusan dari kepala desa kita sambut tarian tradisional
                 dari para penari kondang desa ini. Inilah tari gambyong!
(penari menarikan tarian tradisional)
Dahsyat  : setelah menimbang, melihat, dan memilih akhirnya diputuskan bahwa peserta
                 yang berhak mendampingi putri Tari adalah saudara Aleks…!!!
Aleks      : (kegirangan)
Aleks & Tari    : (berjalan ke belakang panggung dengan mesra)
(musik_my heard)
Dahsyat  : terima kasih wargaku, sampai jumpa pada sayembara berikutnya, mencari
                 jodoh untuk cucuku nanti…
   (Berjalan ke belakang panggung dan diikuti oleh seluruh peserta, sementara Olga ditinggal sendirian di panggung)
Olga       : (bersedih, kecewa, diam, melamun)
Mbok      : (datang menghampiri) Yang sabar le,,, mbok sudah melihat semuanya,
                 meskipun kamu ikut sayembara ini tidak izin kepada si mbok.
               Orang sabar itu disayang gusti Allah…
Olga       : tidak…!!! (berteriak keras)
                 Olga mau bunuh diri saja (berteriak dan lari ke belakang panggung).
Mbok      : jangan nak…!!!
                 (berlari menyusul dan tersandung jatuh)
                 Jangan lakukan hal itu nak,,, (menangis merintik)
(musik_Umi)
Olga       : (datang dengan malu-malu)
     Olga mau bunuh diri tapi takut mati mbok…!!!(menangis agak tertawa) (ekspresi lucu)
Mbok      : sini nak Simbok beri tahu,,, bunuh diri itu dosa besar…
                 Kamu harus ikhlaskan semua ini. Mungkin dia memang bukan yang terbaik
                 untukmu. Percayalah suatu saat kamu pasti akan mendapat jodoh yang terbaik
                 untukmu.
Olga       : iya mbok (suasana haru)
(musik_ cari jodoh)


~SELESAI~



Amanat :
  1. Jika kita hendak melaksanakan suatu urusan kita harus minta izin dan restu dari orang tua agar urusan kita tersebut dididhoi oleh Allah.
  2. Kita tidak boleh mudah putus asa, sebab kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda asalkan kita mau berusaha lebih giat lagi.
  3. Kita harus berusaha ikhlas menerima apa yang telah terjadi pada diri kita, sebab apa yang terjadi tersebut adalah yang terbaik untuk kita yang telah Allah rencanakan sebelumnya.

Motto :
Saat Allah menjawab do’amu, ia menambah imanmu,
Saat Allah belum menjawab do’amu, ia menambah kesabaranmu, dan
Saat Allah menjawab, tapi bukan do’amu, ia memilih kan yang terbaik untukmu.