TOKOH
Anik : Luna
Asfiatul :
Maya
Asma’ : Ante
Ayu : Simbok
Inem
Candra :
Penari
Cici :
Pemain Musik
Dedeh : Suri
Desi :
Penari
Dian :
Penari
Dini :
Penari
Efsi : Tari
Bagas :
Pemain musik
Devin : Olga
Eight : Rafi
Elfan : Miko
Heni : Bejo
Darul : Dahsyat
Al-hada :
Aleks
Sinopsis
Alkisah disebuah desa bernama desa wali seorang wanita
tua bernama Mbok Inem mempunyai dua orang anak putra bernama Olga dan Rafi. Dua
saudara tersebut merupakan saudara kandung namun mereka mempunyai wajah yang
jauh berbeda, Rafi tampan dan Olga cukup jelek. Sementara Rafi (adiknya olga)
sudah mempunyai pasangan namun si Olga sampai saat ini belum laku-laku juga.
Mereka semua
mempunyai seorang kepala desa bernama bapak Dahsyat dengan istrinya bernama Ibu
Ante. Kepala desa ini mempunyai tiga orang putri bernama Luna, Maya, dan Tari.
Hanya si bungsu (Tari) yang sampai saat ini belum punya pasangan. Untuk itu
kepala desa mengadakan saembara kepada seluruh jejaka dari warga desa Wali
untuk menunjukkan bakatnya didepan umum.
Mendengar berita
tersebut, akhirnya Olga dengan perasaan takut mengikuti sayembara tersebut.
Akhirnya karena lawannya lebih tangguh, Olga kalah bersaing dan nasibnya tetap
belum mendapatkan jodoh. Karena hal itu Olga menjadi sangat terpukul dan
berusaha bunuh diri. Namun karena takut mati Olga memurungkan niatnya untuk
bunuh diri. Dan dia berusaha mendengar nasihat mboknya agar bersabar dalam
mendapatkan pasangan hidup.
Naskah Drama
Alkisah disebuah desa bernama desa wali terdapat sebuah rumah yang
cukup sederhana yang ditinggali oleh seorang janda tua bernama Mbok Inem dan
kedua putranya Rafi dan Olga. Suatu pagi…
(Musik_”Kampung halamanku”)
(kicauan burung)
Olga : (berjalan dihalaman
rumah sambil membawa burung kesayangannya).
Rafi : (menyapu sambil
berdendang lagu jawa).
Olga : (menggerutu) kapan ya
aku punya pacar?
Sepertinya
tinggal aku sendiri yang belum punya pacar di desa ini. Rafi dan teman –
temanku semua sudah pada punya pacar. Kalau aku sudah punya nanti,,, ada yang
manjain, memperhatiin, dan menemani, hi,,,,hi,,,,hi,,,, (tertawa) ah,,,,
indahnya!
Rafi : ada apa to mas? Dari
tadi aku perhatiin kok bicara sendiri, kayak orang edan aja.
Olga : apa to kamu!?
Kecil-kecil ikut urusan orang saja!
Rafi : Biarin! Yang penting
gak kayak orang edan!
Olga : (menggerutu) huft!
Mbok : (berteriak dari
belakang) le… cah bagus! Dimana to kalian ini? Olga kamu
dimana?
Oalah…!!! Ini lho kayunya dibelakang sudah habis..
Rafi : itu lho, kamu
dipanggil si mbok!
Olga : (melamun)
Mbok : olga…!! Kalau
dipanggil ya nyaut gitu lho, biar si mbok gak bingung nyariin
(kesal)
Rafi : iya mbok, dari tadi
bengong dan ngomong sendiri kayak orang edan.
Mbok : sudah…sudah! Kamu ke
belakang sana
cucian masih banyak.
Rafi : tapi saya mau
ketemuan sama si Putri mbok!
Mbok : ya sudah, gak pa-pa
tinggalkan saja,,, tapi nanti sehabis ketemuan harus dicuci
Semuanya!
Rafi : yess…!! Beres mbok…
Olga : ada apa to mbok?
(bangun dari lamunannya).
Kok teriak – teriak kayak orang bingung!
Ganggu orang saja! (kecewa).
Mbok : kayu dibelakang itu
lho sudah habis semua. Kita juga belum mendapat jatah gas
dari pemerintah! Cepetan kamu cari kayu sana jangan Cuma melamun, orang kok gak
kreatif!
Olga : (ngrayu dan sedikit
manja) mbok….mbok! kapan ya aku punya pasangan?
Yang bisa mijitin aku, bisa mbantu simbok. Mbok… aku pengen,,, udah gak
tahan (berlagak cengeng)
(Musik_ “Simbok aku pengen dikawenne”)
Mbok : Heh….! (membentak)
kamu itu masih ingusan, sekolah aja belum lulus ! Durung
wayae le….
(sambil menjewer)
Olga : Iya-iya mbok! Tapi
jangan njewer to, di sekolah aja aku gak pernah di jewer.
Mbok :
Le….!! (menasehati) kamu itu kalau mau menikah harus punya penghasilan
dulu, mau kamu
kasih makan apa nanti anak dan istrimu.
Olga :Lha,
teman-temanku semuanya sudah pada punya pacar. Tapi aku,,, sudah berusaha ikut kontak jodoh, katakana cinta,
sampai take me out, tapi,,, Ah mbok tahu sendirikan, siapa yang mau sama aku.
Duh Gusti apa salahku??
(Musik_ “Apa Salahku” )
Mbok : (tersenyum, berusaha
menenangkan) Sudah lah le,,,, selesaikan dulu
sekolahgmu. Nanti kalau sudah
waktunya, kamu sudah kerja pasti dapat. Tuhan
itu maha adil.
Olga : Nggih mbok…!!!
Mbok : Ya sudah,,, mbok tak
kebelakang dulu,,, kayu bakarnya nanti
jangan sampai
lupa!
Olga : Ya mbok!
(Musik_Dialova)
Beberapa menit kemudian teman-teman
Olga datang lewat depan rumahnya.
Aleks : Wah katanya kepala desa mau mencari jodoh buat anak bungsunya
yang cantik
itu
Aleks : Iya, aku kemarin
denger dari pak Rt.
Miko : Kalau begitu
bagaimana kalau kita ikut saja! mencoba,,,.
Siapa tahu keberuntungan menyertai kita
Aleks : Wah, ide bagus tu.
Olga : E,,,e,,,e,,,e,,,!!!
Tunggu-tunggu, kalian tadi bicara apa?
Dengar-dengar ada seyembara mencari jodoh ,
dimana?
Miko : Iya, bapak
kepala desa mengadakan acara
“ Wali’s got talent ” dan
yang
menang akan
dijodohkan sama anak bungsunya yang cantik itu. Si Tari
Olga : (melamun) ikut gak
ya!? Emm…
Aleks : Eh, kamu mau ikut
sayembara itu juga to olga?
Olga : ya, emangnya kenapa?
(takut)
Miko : ha,,,,ha,,,,ha,,,,
kamu ikut! Gak salah,,,! Nyalimu gede juga.
Olga : lho, bukannya semua
boleh ikut. Apa aku salah!
Aleks : ya salah!
Miko : tau gak! Sayembara
ini berlaku untuk yang mempunyai wajah ganteng dan kaya.
Aleks : kaya kita-kita gini
loch!
Miko : wajah kamu belum
audisi sudah dieliminasi. ha,,,ha,,,ha,,,
Olga : bagaimana kalau kita
bersaing!
Aleks & Miko : siapa
takut…! (bergegas pergi)
(musik_pejantan tangguh)
Olga : aku harus buktiin
(pergi ke belakang panggung)
(penari menarikan lagu jawa)
(setting berubah menjadi di taman kota )
Dahsyat : (memasuki panggung)
(diikuti Ante, Luna, Maya & Tari serta 2
orang pengawal)
Dahsyat : pengawal,,, apa
semua sudah siap?
Bejo : siap tuan,,
tinggal “teng” saja!
Tari : aku sudah gak
sabar ni papi!
Ante : yang sabar to
dok…!!!
Luna : Pi, cepetan
dimulai dong,, adik sudah gak sabar nich…!!
Tari : kira-kira cowok
yang jadi pendampingku nanti kayak apa ya?
Aku kepingin yang tinggi, putih, gagah.
Pokoknya jelek gak papa yang penting seukuran Ariel paterpan, Pasha Ungu,,,
he…he…he… iya kan
kak!? (senyum - senyum)
Maya : Iya! semoga kamu
dapat yang cakep
Dahsyat : Pengawal,,, segera
mulai acaranya!
Bejo : Baik tuan
(memukul lonceng) teng,,,teng,,,teng,,,!
Dahsyat : Para wargaku,,, inilah saatnya saembara dalam rangka
mencari pasangan hidup putri kesayanganku dimulai. Para
pangeran desa ini,,, Tunjukkan bakatmu…!!
Suri : Baiklah,,, Untuk yang pertama kita
tampilkan peserta dari kota
dingin Kentrung, ia adalah putra dari pak lurah kentrung. Dia mempunyai kebun
seluas 4 hektar, peternakan sapi, dan sepuluh cikar. Inilah Aleks,,, tunjukkan
bakatmu…!!!
Aleks : (bernyanyi dengan
keren) (lagu “Suka Sama Kamu”)
Suri : selanjutnya
peserta dari kota
panas nglegok, ia anak pak camat Nogro. Dia
mempunyai kolam ikan mujair seluas 5 hektar,
dan tiga mobil kijang, kita
sambut Miko,,, tunjukkan bakatmu…!!!
Miko : (bermain gitar dengan
keren) (Instrumen “Manusia Biasa”)
Suri : Dan inilah peserta terakhir kita, dia
tidak kalah dengan yang lainnya, dia mempunyai kebun rumput, peternakan marmut,
dia juga mempunyai wajah terjelek di desa Wali. Kita sambut Olga…!!!
Penonton: hu,,,hu,,,hu,,, (bersorak menghina)
Tari : siapa tu jelek
banget, eh pengawal ! kenapa orang gila kayak gini kamu suruh
masuk ke sini.
Bejo : Maaf putri saya
juga tidak tahu,,,
Ante : biarkan saja
dok,,, kita lihat saja dulu (menenagkan)
Luna & Maya : hiiii,,,,, (jijik)
Olga : (Berjalan dengan senyum-senyum) (menarikan
sebuah jogetan amburadul) (Musik Cinta Satu Malam)
Suri : sambil menunggu
keputusan dari kepala desa kita sambut tarian tradisional
dari para penari kondang desa ini. Inilah
tari gambyong!
(penari menarikan tarian tradisional)
Dahsyat : setelah menimbang,
melihat, dan memilih akhirnya diputuskan bahwa peserta
yang berhak mendampingi putri Tari adalah
saudara Aleks…!!!
Aleks : (kegirangan)
Aleks & Tari : (berjalan
ke belakang panggung dengan mesra)
(musik_my heard)
Dahsyat : terima kasih
wargaku, sampai jumpa pada sayembara berikutnya, mencari
jodoh untuk cucuku nanti…
(Berjalan
ke belakang panggung dan diikuti oleh seluruh peserta, sementara Olga ditinggal
sendirian di panggung)
Olga : (bersedih, kecewa,
diam, melamun)
Mbok : (datang
menghampiri) Yang sabar le,,, mbok sudah melihat semuanya,
meskipun kamu ikut sayembara ini tidak izin
kepada si mbok.
Orang sabar itu
disayang gusti Allah…
Olga : tidak…!!!
(berteriak keras)
Olga mau bunuh diri saja (berteriak dan lari
ke belakang panggung).
Mbok : jangan nak…!!!
(berlari menyusul dan tersandung jatuh)
Jangan lakukan hal itu nak,,, (menangis
merintik)
(musik_Umi)
Olga : (datang dengan
malu-malu)
Olga mau bunuh diri tapi takut mati mbok…!!!(menangis
agak tertawa) (ekspresi lucu)
Mbok : sini nak Simbok
beri tahu,,, bunuh diri itu dosa besar…
Kamu harus ikhlaskan semua ini. Mungkin dia
memang bukan yang terbaik
untukmu. Percayalah suatu saat kamu pasti
akan mendapat jodoh yang terbaik
untukmu.
Olga : iya mbok (suasana
haru)
(musik_ cari jodoh)
~SELESAI~
Amanat :
- Jika kita hendak melaksanakan suatu urusan kita harus minta izin dan restu dari orang tua agar urusan kita tersebut dididhoi oleh Allah.
- Kita tidak boleh mudah putus asa, sebab kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda asalkan kita mau berusaha lebih giat lagi.
- Kita harus berusaha ikhlas menerima apa yang telah terjadi pada diri kita, sebab apa yang terjadi tersebut adalah yang terbaik untuk kita yang telah Allah rencanakan sebelumnya.
Motto
:
Saat Allah menjawab do’amu, ia menambah imanmu,
Saat Allah belum menjawab do’amu, ia menambah kesabaranmu, dan
Saat Allah menjawab, tapi bukan do’amu, ia memilih kan yang terbaik untukmu.