BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketahanan
Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan
menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan nasional berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta
perjuangan mencapai tujuan nasional. Dalam pengertian tersebut, Ketahanan
Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat
Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang menjadi
dasar pemikiran wawasan nusantara dan landasan pemikiran ketahanan nasional?
2.
Apa pengertian
wawasan nusantara?
3.
Apa saja tujuan wawasan
nusantara?
4.
Apa yang menjadi
unsur dasar dari implementasi wawasan nusantara?
5.
Bagaimana
implementasi wawasan nusantara dalam sikap-sikap perbuatan?
6.
Apa yang menjadi
ciri-ciri, sifat-sifat, dan asas-asas ketahanan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dasar pemikiran Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
Dalam menentukan, membina, dan
mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan
dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan
Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa
Indonesia yang berlandaskan falsafah Pancasila dan oleh pandangan geopolitik
Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa
Indonesia. Karena itu, pembahasan latar belakang filosofis sebagai dasar
pemikiran pembinaan dan pengembangan wawasan nasional Indonesia ditinjau dari :
a)
Latar
belakang pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila
Berdasarkan falsafah Pancasila,
masyarakat Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri,
akhlak, daya pikir, dan sadar akn keadaannya yang serba terhubung dengan
sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya. Dengan demikian
nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari
dan kesadaran bangsa Indonesia.
b) Latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan nusantara
Secara kontekstual, geografi
Indonesia mengandung keunggulan dan kelemahan. Karena itu, kondisi dan
konstilasi geografi ini harus dicermati secara utuh menyeluruh dalam perumusan
kebijakan politik yang disebut Geopolitik Indonesia. Dengan kata lain, setiap
perumus kebijaksanaan nasional harus memiliki wawasan kewilayahan atau rung
hidup bangsa yang diatur oleh politik ketatanegaraan. Karena itu wawasan
nasional Indonesia yang memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi dan
konstilasi geografis Indonesia mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan
kekompakan wilayah, tetap dihargainya dan dijaganya ciri, karakter serta
kemampuan (keunggulan dan kelemahan) masing-masing daerah, dan diupayakannya
pemanfaatan nilai lebih dari geografi Indonesia.
c)
Latar
belakang pemikiran aspek sosial budaya bangas Indonesia
Dari tinjauan sosial budaya pada
akhirnya dipahami bahwa proses sosial dalam kesseluruhan upaya menjaga persatuan
nasional sangat membuthkan kesamaan persepsi diantara segenap masyarakattentang
eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina
kehidupan bersama secara harmonis. Dengan adanya kesamaan persepsi ini wawasan
nasional Indonesia diwarnai oleh keinginan untuk menumbuhsuburkan faktor-faktor
positif, mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan mengurangi atau kalau
dapat menghilangkan pengaruh negatif dari faktor-faktor yang dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa.
d) Latar belakang pemikiran
aspek kesejarahan banhgsa Indonesia
Wawasan Nasional Indonesia diwarnai
oleh pengalamn sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang akan melemahkan perjuangan dalam
mengisi kemerdaekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai
hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain
B.
Pengertian Wawasan Nusantara
·
Wawasan
nusantara merupakan pedoman bagi pembangunan nasional untuk mencapai tujuan
nasioanal yang sesuai dengan karakter bangsa indonesia, didampingi dengan
perwujudan sikap dan perilaku yang diaplikasikan sebagai kejuangan,cinta tanah
air serta rela berkorban demi nusa dan bangsa.
·
Wawasan
Nusantara merupakn wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila dan
beredasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.(Ketetapan
MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN )
·
Wawsan Nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. (Prof DR Wan Usman
ketua program S2 PPKN UI)
C.
Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara bertujuan
mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia
yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan
kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suka bangsa, atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi, selama
tidak bertentangan dengan kepentingan Nasional atau kepentingan masyarakat
banyak. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang kehidupan demi tercapainya
tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa,
paham, dan semangat kebangsaan dalam
jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan
Nusantara.
D. Unsur Dasar dari Implementasi
Wawasan Nusantara
Adanya kesadaran diri dari masyarakat
Indonesia sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang dilandasi oleh unsur
kebangsaan, kecintaan, dan rasa saling memiliki dalam segala bidang kehidupan.
E.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam sikap-sikap perbuatan
Implementasi wawasan nusantara dalam
sikap dan perbuatan diaplikasikan seperti pemakaian produk dalam negeri,
menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia agar tidak diambil negara lain,
dan ikut serta dalam mempertahankan keutuhan NKRI.
F.
Ciri-ciri, Sifat-sifat, dan Asas-asas
Ketahanan Nasional
a. Ciri Ketahanan Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan
Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang.
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode
astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika
astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang
bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan
landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan
nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan
ketahanan nasional.
b. Sifat Ketahanan Nasional
1. Sifat-sifat ketahanan Nasional
sebagai kondisiKetahanan nasional mempunyai sifat
§
Sistem disini
diartikan sebagai suatu totalitas yang terdiri daripada obyek-obyek beserta
atribut-atributnya, yang saling mengadakan interaksi menurut modus hubungen
tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
§
Ketahanan
Nasional bersifat kibernetik atau homeostasis
Karena mempunyai sifat
sebagai sistem maka ketahanan nasional memiliki mekaniusme untuk mengadakan
penyesuaian diri terhadap tuntutan kebutuhan lingkungan. Sistem yang memiliki
mekanisme semacam itu dikatakan bersifat kibernetik atau homeostasis.
§
Ketahanan
Nasional mempunyai sifat selalu memelihara negentropi
Karena sikap kibernetik atau homeostasis,
maka ketahanan nasional selalu dapat menghambat timbulnya entropi di dalam gestalt
kehidupan nasional. Dengan kata lain ketahanan nasional memiliki sifat selalu
memelihara negentropi (negative entropy) di dalam gestalt kehidupan nasional.
§ Ketahanan
Nasional bukan atribut alamiah, melainkan hasil daripada sumber daya material,
yang bersifat sebagai faktor fisik dan hasil tata laku yang bersifat sebagai
faktor abstrak
§ Ketahanan
Nasional memiliki sifat mutlak atau relatif.
2. Sifat-sifat ketahanan Nasional sebagai doktrin
§
Merupakan sarana
interaksi baik hubungan dalam negeri maupun hubungna luar negeri
§
Bersifat
rasional, karena proses perkembangan doktrin tersebut berlansung melalui proses
penalaran dari tahap falsafah, konsep, asas, teori hingga doktrin, maka doktrin
harus bersifat rasional
3. Sifat-sifat Kertahanan Nasional sebagai metoda
§
Metoda Ketahanan
Nasional mempunyai sifat untuk memelihara kewibawaan bangsa dan negara
Indonesia.
§
Metoda Ketahanan
Nasional tidak mengutamakan pengembangan kekuatan fisik untuk adu kekuatan
fisik.
c.
Asas Ketahanan Nasional
1.
Asas-asas Ketahanan Nasional sebagai kondisi
·
Ketahanan
Nasional adalah implementasi Wawasan Nusantara dalam bentuk sistem kehidupan
Nasional
·
Ketahanan
Nasional adalah hasil upaya gotongroyong dalam iklim kekeluargaan masyarakat
Indonesia
·
Ketahanan
Nasional adalah hasil semangat dan hasil karya swasembada bangsa Indonesia
·
Ketahanan
Nasional adalah hasil upaya bangsa secara menyeluruh dan terpadu
·
Ketahanan
Nasional diwujudkan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkunagan hidup
·
Ketahanan
Nasional harus didasarkasn pada asas antisipasi
·
Pembinaan
Ketahanan Nasional dilakukan atas dasar asas fleksibilitas
·
Ketahanan
Nasional harus bertumpu pada asas ekonomi dan efisiensi
·
Rencana
perwujudan Ketahanan Nasional itu harus dirumuskan secara jelas dan mudah
dimengerti untuk implementasi dan pelaksanaannya
·
Upaya untuk
mewujudkan Ketahanan Nasional yang memadai itu didasarkan pada kesatuan pola
tindak
D.
Asas-asas Ketahanan Nasional sebagai
teori dan dokrin
·
Ketahanan
Nasional adalah doktrin perjuangan Nasional
·
Ketahanan
Nasional selalu dipandang secara holistik
·
Ketahanan
Nasional tidak berfikir secara polaristik tetapi berfikir secara eklektik
·
Ketahanan
Nasional tidak berfikir secara parokhilistik
·
Ketahanan
Nasional bersifat secara sinkretik
·
Dalam pemecahan
prsoalan Nasional Ketahanan Nasional selalu menggunakan modal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan Nasional adalah kondisi
kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia
adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
dalam mencapai tujuan nasional. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan
pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Ancaman tersebut dapat terdapat dari dalam negeri
maupun luar negeri.
Di dasarkan pada metode astagrata;
seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang
terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam,
dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berpedoman pada
wawasan nasional. Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain: Mandiri, Dinamis,
Manunggal, Wibawa, Konsultasi dan kerjasama
B. Saran
Tentunya dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa maklah ini jauh dari kata
sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dalam
penyusunan makalah yang akan datang akan lebih baik dari yang sebelumnya.
REFERENSI
http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6350
dan Prabowo, Agung Tri. 2011. “Pendidikan Kewarganegaraan terkait
dengan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional”. Tugas Akhir Kuliah
Pendidikan Pancasila. STIMIK AMIKOM: Yogyakarta. Diakses hari Ahad 27
Nopember 2011 jam 22.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar