Rabu, 07 Maret 2012

Pengalaman Pribadi Mengikuti Malam Keakraban (MK) Dengan Tema " Pround Become A Sociology (PROLOG) " Di Dlundung-Trawas-Mojokerto



RESUME

PROLOG 2011

                Hari Jum’at sore sekitar pukul 05.00 kami mahasiswa baru Sosiologi Universitas Airlangga berangkat menuju daerah pegunungan di Dlundung-Trawas-Mojokerto. Kami melakukan perjalanan sekitar 2 jam dengan mengendarai truk yang biasanya digunakan untuk mengangkut para tentara. Dan setibanya di sana kami langsung ke toilet yang jumlahnya cuma 4 untuk antri kami dan para pekemah lain yang ada di sana. Setelah selesai ke toilet kami di suruh berbaris untuk mendaki bukit menuju tempat perkemahan. Setibanya di perkemahan kami pun langsung beristirahat sampai sekitar 3 jam. Setelah itu tiba-tiba para senior dengan suara keras membangunkan kami dengan nada membentak-bentak dan malontarkan kata-kata kotor sampai kami pun benar-benar kaget dan pusing gara-gara dibangunkan secara tiba-tiba. Padahal kami baru saja bisa tidur. Setelah itu para senior mengecek peralatan-peralatan yang kami bawa dan menghukum diantara kami yang tidak lengkap peralatannya dan yang membawa barang-barang yang tidak disuruh. Mereka membentak-bentak kami dengan kata-kata kasar, keras, dan kotor serta menghukum diantara kami melakukan hal-hal yang aneh separti memeluk pohon, berbicara dengan pohon, mencari nama dari salah satu senior, dll. Pokoknya membuat kami takut dan sakit hati.
                Setelah itu kakak-kakak galak yang biasa di sebut Warga tadi pergi dan kakak-kakak PK datang mencairkan suasana tegang kami. Kemudian kami makan malam bersama dan setelah itu kami diberi waktu untuk solat Isya’ dan tidur lagi. Kemudian sekitar jam 2 kami di bangunkan lagi dengan suara yang halus tidak seperti tadi. Kemudian kami di suruh baris per grup untuk persiapan jalan malam menuju puncak bukit. Kebetulan kelompok saya (kelompok 5) mendapat giliran ke-4 dalam jelajah malam tersebut. Dalam jelajah malam itu kami melewati  4 pos. Pos pertama yang kami lewati bernama Pos Pengenalan di sana kami dibentak-bentak, diolok-olok dan ditanya macam-macam seputar organisasi. Kami dipaksa untuk menjawab tapi setiap kami menjawab pasti jawaban kami mereka anggap salah dan terus di bentak-bentak. Setelah itu kami menuju ke pos 2 di perjalanan ada pos bayangan yang menyuruh kami istirahat dan memberi kami minum. Setelah berhenti sejenak kami melanjutkan perjalanan ke pos 2 yang di namakan pos Kebersamaan. Disana kami dibentak-bentak lagi dan mereka mempersoalkan mengenai jumlah anggota kami yang tidak lengkap dan juga mereka mempersoalkan karena ketua dari kelompok kami itu cowok dan mereka menghendaki cewek, kemidian ketua kelompok kami di ganti cewek. Setelah itu kami menuju ke pos bayangan 2 untuk minum, makan kreker, dan istirahat sejenak. Kemudian di pos 3 kami disambut dengan sindiran, cemoohan, dan pelecehan dengan nada halus. Di pos 3 ini saya di culik dan nama saya di paksa untuk ganti yaitu di ganti dengan nama Iman. Saya menolak dan berusaha melawan tapi apa boleh buat akhirnya saya setuju kalau nama saya di ganti. Kemudian kelompok saya melanjutkan perjalanan sementara saya ditahan di pos 3. Setelah saya ditinggal oleh kelompok saya saya disuruh membentuk kelompok baru yang bernama Konoha dengan anggota teman-teman dari kelompok lain yang nasibnya sama dengan saya. Tapi di pos tiga ini saya tidak dibentak-bentak lagi namun cukup disuruh duduk dan disediakan makanan dan minuman. Sementara itu beberapa waktu kemudian kelompok awal saya tadi disuruh oleh pos 4 untuk menjemput saya kembali. Mereka mencari nama saya “Hada” tapi saya sudah terlanjur janji dan diancam sama senior untuk mengganti nama saya menjadi Iman dan tidak boleh menaggapi kalau ada yang mencari saya dengan nama “Hada”. Kemudian kelompok saya tadi kelihatannya sangat bingung karena mereka disuruh dan dimarah-marahi oleh kakak-kakak yang ada di pos empat untuk menjemput saya. Sementara itu mereka juga dimarah-marahi di pos 3 karena memaksa akan menjemput saya yang bernama “Hada”. Sementara itu saya juga terikat kesepakatan dengan para senior. Saya sangat bingung sementara kelompok saya capek karena mondar-mandir dari pos 3 ke pos 4 dan sebaliknya. Kemudian akhirnya kelompok baru saya disuruh menuju ke pos 4 setelah semua kelompok melewati pos 3 ini. Di pos 4 yang dinamakan pos Kebanggaan ini tenyata semua kelompok yang ada di depan saya tidak ada yang lolos melewati pos ini. Akhirnya di pos ini kami kembali ke kelompok semula. Kemudian di pos ini kami semua disuruh berbaris dan kami dibentak-bentak, diolok-olok, diremehkan dan pokoknya semua dianggap salah oleh para senior. Dalam melewati semua pos ini kami dari jam 2 pagi sampai jam 6 pagi. Yang benar-benar saya tidak suka yaitu kami tidak diberi kesempatan untuk menunaikan solat Subuh.
                Selelah selesai kegiatan ini kami diberi waktu istirahat untuk tidur sampai sekitar jam 8. Dalam acara MK (Malam Keakraban) yang diberi nama PROLOG (Pround Become a Sosiologi) ini kami tidak diperkenenkan membawa jam tangan, HP, dan peralatan-peralatan lain yang tidak di suruh untuk dibawa. Kemudian setelah istirahat kami diberi makan diatas tampah untuk dimakan bersama anggota kelompok kami. Setelah makan kami menuju ke toilet yang terletak agak jauh dengan medan yang cukup sulit di bawah tempat kemah kami. Udara di tempat ini amat sngat dingin walaupun siang tetap dingin apalagi kalau malam hari benar-benar super dingin saya sampai menggigil di tempat ini. padahal saya telah memakai jaket tebal dan perlengkapan anti dingin lainnya. Setelah itu kami di suruh berbaris sesuai dengan kelompok masing-masing dan kami yang tadinya 8 kelompok dipecah menjadi 4 grup untuk melaksanakan game. Game yang pertama tempatnya di sungai yaitu memasukkan air kedalam botol aqua besar sampai penuh dengan menggunakan bambu yang telah di bolong ujung-ujungnya. Dan dalam game ini bambu tidak boleh dipegang dengan tangan melainkan diangkat menggunakan tali-tali rafia yang telah ditalikan di bambu. Kemudian game yang ke-2 yaitu tebak nama teman dan nama sesuatu yang telah di beri tahu topiknya oleh para senior sebelumnya, Contohnya: Penyakit Kulit: Panu, Kadas, Kurap, Kutu air, dsb. Kemudian game yang ke-3 yaitu mewawancarai teman kita sendiri. Setelah serangkaian game ini selesai kemudian kita diberi materi diskusi oleh para senior mengenai manajemen organisasi. Dalam kegiatan ini kami diajarkan berdiskusi dan menangani permasalahan seputar kegitan dalam organisasi. Dan pada waktu kegiatan ini beberapa dosen hadir mengunjungi kami semua.
                Setelah acara ini kami istirahat sejenak sambil mendengarkan sambutan dari dosen kemudian kami beryel-yel bersama. Setelah kegiatan ini kami makan siang di atas tampah seperti tadi pagi. Kemudian kami diajak naik bukit dan di sana kami diberi materi lagi mengenai manajemen konflik yang mengangkat tema PKL vs REKTORAT UNAIR. Dalam kegiatan ini kami dibagi menjadi 2 kelompok yang saling berdebat yang satu sebagai PKL dan yang satu sebagai REKTORAT UNAIR. Lagi-lagi dalam kegiatan kami tidak diberi waktu untuk solat Ashar.
                Akhirnya malam pun datang dan kami diberi tugas untuk menampilkan satu pertunjukan kelompok dalam acara api unggun nanti malam. Lalu kami berdiskusi dan kelompok kami sepakat menampilkan Puisi yang diiringi oleh paduan suara. Selanjutnya kami latihan sampai cukup kompak dan akhirnya acara api unggun pun di mulai. Semua kelompok menunjukkan penampilan menariknya tidak terkecuali para senior juga menunjukkan penampilannya pada malam itu. Akhirnya malam pun begitu larut dan acara api unggun ini pun berakhir. Kami di suruh tidur karena besok pagi akan ada kegiatan lagi.
                Sekitar pukul  03.00 pagi para warga pun kembali membangunkan kami dengan suara keras, membentak-bentak, mencacimaki, mengolok-olok, dan melontarkan kata-kata kotor. Kami di suberbaris kemudian kami terus-terusan di cacimaki dan disalah-salahkan. Mereka mengambil permasalahan karena yang ikut acara PROLOG pada tanggal 16 September 2011 ini tidak bisa semua maha siswa baru. Mereka menganggap bahwa HIMA PRODI Sosiologi ini telah bersusah payah menggelar acara ini dengan biaya yang sangat mahal. Namun mereka menganggap kami tidak menghargai kerja keras mereka. Mereka menyuruh kami menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat, namun semua jawaban yang kami berikan selalu salah dan mendapat cacimakian. Kami terus-terusan dibentak-bentak dan dihina-hina serta disalah salahkan. Mereka menganggap semua acara yang telah mereka buat ini sia-sia dan gagal total. Semprotan kata-kata kasar terus-terusan kami terima sampai pagi pun datang dan lagi-lagi kami tidak diberi kesempatan menunaikan solat subuh.
                Setelah itu kami diajak naik keatas bukit untuk ditenangkan dan diberi pengertian tentang apa maksut mereka memperlakukan kami selama ini. Kemudian para senior mengajak kami turun dari bukit dan menuju ke sebuah air terjun. Ternyata disana para senior mintamaaf kepada kami dan menyanyikan lagu yang sangat mengharukan bagi kami, serta yang sangat mengharukan dan membuat kami benar-benar memaafkan mereka yaitu mereka membasuh tangan dan kaki semua mahasiswa baru di bawah percikan air terjun yang sangat berkesan ini.
                Acara ini tidak akan bisa saya lupakan selama hidup saya, karena di sini saya dapat merasakan kesengsaraan, kedinginan, kebingungan, ketakutan, pengalaman, petualangan, kegembiraan, kebahagiaan, serta suasana haru yng kami alami bersama teman-teman sosiologi angkatan 2011 semua yang ikut!! Saran saya yaitu cuma tempatnya yang kurang strategis karena jauh dari kamar mandi dam mushola serta susunan acara yang tidak memperhatikan waktu solat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar