Rabu, 07 Maret 2012

PIDATO " PENTINGNYA PERJUANGAN DAN KESABARAN DALAM MENCAPAI KESUKSESAN "


PENTINGNYA PERJUANGAN DAN KESABARAN DALAM MENCAPAI KESUKSESAN


Assalamu’alaikum Wr, Wb
Bismillahirohmanirrohim alhamdulillahirrobil alamin wasollatuwassalamu’ala asrofil ambiya’iwal mursalin wa’ala alihi wasohbihi aj’main, robisrohli sod’ri wayassiril amri wahlul ngu’datamminlisaani yafqohu qouli, ammaba’du.
            Yang terhormat Bapak kepala SMAN 1 Srengat, yang terhormat Bapak Sukardi selaku Pembina mata pelajaran bahasa Indonesia, dan teman – teman yang saya senangi.
            Pertama – tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT  yang telah mempertemukan kita di kelas XII IIS 3 dalam keadaan sehat walafiat. Kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah menuju ke zaman yang terang benderang yaitu adinul islam.
            Hadirin yang saya mulyakan, pidato saya kali ini berjudul Pentingnya Perjuangan dan Kesabaran Dalam Mencapai Kesuksesan.
            Akhir – akhir ini banyak kita lihat diantara kita yang menginginkan kesuksesan dengan cara yang instan ( tanpa melalui proses perjuangan dan pengorbanan ).  Hal ini terjadi karena nafsu manusia yang selalu mencari enaknya saja tanpa mau bersusah payah. Namun kesuksesan yang dicapai dengan cara yang instant seperti ini mustahil akan menghasilkan kepuasan atau kebahagiaan maksimal. Sebab kesuksesan  yang diperoleh secara instan pasti tidak akan bermanfaat dan juga tidak akan berlangsung lama.
            Harapan saya semoga melalui pidato saya kali ini dapat meningkatkan etos kerja dan semangat perjuangan untuk mencapai kesuksesan. Sehingga kita bias menjadi manusia yang rajin, tidak mudah menyerah, sabar, dan yang terpenting mau berjuang untuk mencapai kesuksesan.
            Dari kenyataan – kenyataan yang ada sering kita lihat seseorang yang menginginkan keberhasilan namun tidak mau bekerja keras atau berjuangan. Contoh nyata yang ada disekitar kita yaitu krtika kita ulangan dan menginginkan nilai bagus kita tidak mau belajar namun malah mencontek atau mencontoh pekerjaan teman. Contoh lain ketika kita mendapat tugas kelompok kita tidak mau bekerja namun hanya mengandalkan salah satu anggota kelompok dan menginginkan nilai yang sama bagus. Kasus lain yang lebih parah yaitu ketika kita hendak menghadapi ujian nasional kita tidak mau berusaha keras untuk belajar namun malah mencari dan membeli bocoran soal atau dengan cara pergi kedukun. Sungguh itu merupakan perbuatan yang sangat salah dan bisa berakibat fatal.
            Oleh karena itu kita harus berjuang dengan penuh kesabaran untuk mencapai kesuksesan sesuai dengan sabda Rasulullah SAW “Wamalladzatu illa ba’da tangab” artinya tidak ada keenakan (kesuksesan) yang kita capai sebelum kita mengalami kepayahan (perjuangan).
Sehingga apabila saat ini kita ingin sukses dalam ujian nasional kita harus benar – benar berikhtiyar baik secara jasmani maupun rohani. Secara jasmani dengan mengikuti pendalaman rutin, les, belajar kelompok, latihan mengerjakan soal, dll. Kemudian secara rohani dengan banyak berdo’a, berdzikir, puasa , mengikuti istighosah, dll. Dalam melaksanakan usaha seperti diatas memang sangat berat ( sulit ) dan membutuhkan perjuangan. Namun bersama kesulitan tersebut pasti akan membawa kemudahan bagi kita sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al – Insyiroh yang berbunyi “Innama’al ngusriyusro” yang artinya sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.
            Marilah kita senantiasa berjuang dan berusaha dengan penuh kesabaran sebagai bentuk ikhtiyar, kita kemudian menyerahkan semuanya kepada Allah SWT sebagai bentuk tawakal kita, agar kita bias mendapatkan kesuksesan yang bermanfaat dan membawa kebahagiaan dunia hinga akhirat.
            Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa kesuksesan yang bermanfaat yang dapat membuat kita bahagia di duni sampai akhirat yaitu kesuksesan yang diperoleh dengan perjuangan dan pengorbanan sehingga kita akan memperoleh kepuasan yang maksimal. Sebelum saya tutup saya akan menyampaikan sebuah pantun yang sudah sering kita dengan “Berakit – rakit kehulu berenang – renang ke tepian, Bersakit – sakit dahulu bersenang – senang kemudian“.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan bila ada kesalahan saya mohon ma’af,. Wabillahi taufik walhidayah
Wassalamu’alaikumWr. Wb 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar