Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikantugas makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul “ETIKA, MORAL, DAN AKLAK KAITANNYA DENGAN KASUS PELOMPATAN PAGAR PEMBATAS OLEH PARA PENONTON KONSER SMASH” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak
retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan
yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.Amin!
Surabaya, 27 Oktober 2011
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Moral dan etika pada hakekatnya merupakan prinsip-prinsip dan
nilai-nilai yangmenurut keyakinan seseorang atau masyarakat dapat diterima dan
dilaksanakan secarabenar dan layak. Dengan demikian prinsip dan nilai-nilai
tersebut berkaitan dengan sikapyang benar dan yang salah yang mereka yakini.
Etika sendiri sebagai bagian dari falsafahmerupakan sistim dari prinsip-prinsip
moral termasuk aturan-aturan untukmelaksanakannya. Sedangkan Akhlaq ialah suatu
ungkapan jiwa yang dihasilkan oleh perilaku yang dilakukan secara
berulang-ulang.
Akan tetapi pada praktiknya dalam kehidupan sehari-hari, Nilai-nilai Moral,
Etika, dan Akhlaq masyarakat di mana kita tinggal sudah melenceng jauh dari
kaidah yang seharusnya ada dalam masyarakat tersebut. Pengikisan nilai Etika,
Moral, dan Akhlaq zaman demi zaman semakin terkikis seperti halnya dasar sungai
yang terkikis oleh aliran sungai yang tak akan pernah kembali mundur melawan
hakikatnya sebagai air dan juga hakikat waktu yang tak pernah mundur.
Waktu memang tak pernah mundur sejalan dengan detik jarum jam yang
terus berdetik. Akan tetapi, sejalan dengan detik jarum jam yang terus maju,
Etika, Moral, dan Akhlaq bangsa ini terus mengalami kemerosotan yang disebabkan
oleh berbagai hal.
Prinsip-prinsip moral ini merupakan hasil dari hasrat manusia yang
selalu mementing-kan diri sendiri serta keserakahan dalam hidup bermasyarakat, hasrat-hasrat
yang begitu menggebu-gebu dan tak didasari oleh Etika, Moral, dan Akhlaq
tersebut kemudian berubah menjadi keegoisan, kesom-bongan, kesinisan,
kekerasan, dan kebrutalan dalam menjalani hidup sebagai bagian dari masyarakat.
Masyarakat percaya bahwa untuk meningkatkan standar hidup, mereka harus
mencurangi dan mengalahkan yang lainnya.
Hal inilah yang meletarbelakangi keterpurukan dalam menjalankan suatu
kehidupan. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang tanpa didasari oleh Etika,
Moral, dan Akidah akan mengakibatkan kerapuhan dan kehancuran dalam sistem
pemerintahannya. Oleh karena itu, pentingnya kita tahu arti sebenarnya dari
Etika, Moral, dan Akhlaq dalam menjalankan hidup sebagai bagian dari Masyarakat
guna mencegah kehancuran moral dan pelanggaran nilai yang sering terjadi dewasa
ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,maka rumusan masalah
dari Makalah tentang Etika, Moral, dan Akhlaq ini adalah :
1.
Apa definisi dariEtika, Moral, dan
Akhlaq?
2. Bagaimanakah
aktualisasi akhlaqdalam kehidupan masyarakat?
- Apa contoh kasus nyata yang terjadi dilingkungan sekitar kaitannya dengan Etika, Moral, dan Akhlak menurut pandangan Islam?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui definisi
dariEtika, Moral, dan Akhlaq
2.
Untuk mengetahui aktualisasi akhlaqdalam kehidupan masyarakat
3.
Untuk menganalisis contoh kasus
nyata yang terjadi dilingkungan sekitar kaitannya dengan Etika, Moral, dan
Akhlak menurut pandangan Islam
D.
Metode Penulisan
Metode penulisan dan
pengumpulan data dalam makalah ini di lakukan dengan sistim dokumentatif, yaitu
mengambil referensi bahan dari beberapa sumber yang relefan kemudian
menganalisisnya sesuai dengan kasus yang kami angkat.
E.
Batasan Masalah
Dalam Pembuatan Makalah ini, penulis hanya akan mengulas dan membatasi
masalah seputar:
1.
Definisi dariEtika, Moral, dan
Akhlaq
2.
Aktualisasi akhlaqdalam kehidupan masyarakat
- Contoh kasus nyata yang terjadi dilingkungan sekitar kaitannya dengan Etika, Moral, dan Akhlak menurut pandangan Islam
F.
Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang
bisa diambil dri penulisan makalah ini yaitu:
1.
Bagi penulis untuk meningkatkan pemahaman mengenai definisi
dan karakteristik Etika, Moral, dan Akhlaqdan melaksanakan serta
mengaplikasikan Etika, Moral, dan Akhlaq dalam kehidupan sehari-hari. Serta
untuk menganalisis kejadian disekitar kita yang berkaitan dengan Etika, Moral,
dan Aklaq menurut pandangan Islam
2.
Bagi Mahasiswa Sebagai salah satu acuan untuk bisa memahami
bab Etika, Moral, dan Akhlaq. Serta untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari demi menjadi manusia yang lebih baik yaitu Excellent with Morallity
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Etika, Moral, dan Akhlaq
1.
Etika
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika
diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz Akhlaq (moral). Dari pengertian
kebahsaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah
laku manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli
dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut ahmad
amin mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Dari definisi etika tersebut diatas, dapat segera diketahui bahwa
etika berhubungan dengan empat hal sebagai berikut. Pertama, dilihat dari segi
objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh
manusia. Kedua dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran
atau filsafat. Sebagai hasil pemikiran, maka etika tidak bersifat mutlak,
absolute dan tidak pula universal. Ia terbatas, dapat berubah, memiliki
kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Ketiga, dilihat dari segi fungsinya,
etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap sesuatu perbuatan
yang dilakukan oleh manusia, apakah itu hal yang baik ataukah hal yang buruk.
Dengan demikian etika lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah
perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian
sistem nilai-nilai yang ada. Keempat, dilihat dari segi sifatnya, etika
bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, maka etika lebih merupakan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang
dilakukan manusia untuk dikatan baik atau buruk.
2.
Moral
Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores
yaitu jamak dari kata mos yang berarti adab kebiasaan. Di dalam kamus umum
bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap
perbuatan dan kelakuan.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat
atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku
manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya yang berlaku di masyarakat.
Etika dan moral mempunyai arti yang sama, tetapi dalam pemakaian
sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan
yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang
ada.
Kesadaran moral serta pula hubungannya dengan hati nurani yang
dalam bahasa asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan
bahasa arab disebut dengan qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup tiga
hal. Pertama, perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang
bermoral. Kedua, kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif,
yaitu suatu perbuatan yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat, sebagai
hal yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat
disetujui berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap orang yang berada
dalam situasi yang sejenis. Ketiga, kesadaran moral dapat pula muncul dalam
bentuk kebebasan.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan,
bahwa moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang
dilaksanakan atau diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sitem hidup tersebut
diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan munculnya
kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang berkaitan dengan
perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika nilai-nilai tersebut
telah mendarah daging dalam diri seseorang, maka akan membentuk kesadaran
moralnya sendiri. Orang yang demikian akan dengan mudah dapat melakukan suatu
perbuatan tanpa harus ada dorongan atau paksaan dari luar.
3.
Akhlaq
Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M), pakar bidang Akhlaq terkemuka dan
terdahulu secara singkat mengatakan bahwa Akhlaq adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
Imam Al-Ghazali (1015-1111 M), mengatakan Akhlaq adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Definisi-definisi Akhlaq tersebut secara subtansial tampak saling
melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam
perbuatan Akhlaq, yaitu:
1.
Akhlaq adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya.
2.
Akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila.
3.
Akhlaq adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan Akhlaq
adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang
bersangkutan.
4.
Akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan
main-main atau karena bersandiwara.
5.
Akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata
karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan
suatu pujian.
B.
Aktualisasi
Akhlaq Dalam Kehidupan Masyarakat
1.
Akhlaq Kepada
Allah
Akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan
yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai
khalik. Sikap atau perbuatan itu memiliki ciri-ciri perbuatan Akhlaq
sebagaimana telah disebut diatas. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa
manusia perlu beAkhlaq kepada Allah, karena Allah-lah yang mencipatakan
manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari
tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan oleh Allah
dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :
فلينظرالانسانممخلق(٥) خلقمنماءدافق(٦) يخرجمنبينالصلبوالترائب(٧)
(الطارق : 0-٧)
Artinya
:"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,. Dia
tercipta dari air yang terpancar,.yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang
dada. (at-Tariq:5-7)
Sementara itu menurut pendapat Quraish Shihab bahwa titik tolak
Akhlaq kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan
manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.
Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya yang berjudul "Membina
Moral dan Akhlaq" bahwa Akhlaq terhadap Allah, itu antara lain :
·
Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT.
·
Berbaik sangka kepada Allah SWT.
·
Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah
SWT.
·
Bersyukur atas nikmat Allah SWT.
·
Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.
·
Senantiasa mengingat Allah SWT.
·
Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
·
Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa Akhlaq terhadap
Allah SWT, manusia seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata
dengan penuh keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang
dilakukan ditujukan untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Dalam melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama melaksanakan ibadah-ibadah
pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah menjaga kebersihan badan
dan pakaian, lahir dan batin dengan penuh keikhlasan. Tentu yang tersebut
bersumber kepada al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara kemurnianya dan
pelestarianya oleh umat Islam.
2.
Akhlaq Kepada
Diri Sendiri
Akhlaq kepada diri sendiri merupakan bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT dengan menghargai ciptaan-Nya. Kita adalah ciptaan Allah SWT, kita
adalah khalifah di bumi ini dan setiap orang diantara kita akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang telah ia kerjakan.
Artinya, dalam hidup ini kita tidak boleh bersifat dzalim terhadap
diri kita sendiri. Dzalim terhadap diri sendiri dapat dicontohkan dengan
menyiksa diri sendiri untuk mendapatkan kepuasan tertentu. Misalnya,
mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dan bahan-banah kimia yang dapat merusak
tubuh kita sendiri.
Akhlaq terhadap diri sendiri juga dapat diwujudkan dengan menjaga
amal perbuatan dari perbuatan keji dan munkar. Hal ini dapat menghindarkan kita
dari siksa Allah yang amat pedih di hari pembalasan kelak.
3.
Akhlaq Kepada
Orang Lain
Adapun sepuluh Akhlaq yang harus dijalankan oleh muslim atau
muslimah dengan sesama dalam kehidupan beragama antara lain:
1.
Tidak Menyakiti Orang Lain
“Orang Muslim adalah orang yang orang-orang Muslim lainnya selamat
dari (keusilan) lidah dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang Allah atas dirinya” H.R. Al-Bukhari dari
Abdullah bin Amru. Hadis tersebut menyatakan bahwa Muslim terbaik adalah Muslim
yang menunaikan hak-hak kaum Muslimim lainnya dalam menjalankan hak-hak Allah,
artinya orang Muslim harus mencegah diri dari menyakiti orang lain.
2.
Menyingkirkan Benda Menyakitkan di Jalan
“Iman itu ada tujuh puluh sekian atau enam pulih sekian cabang.
Yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallaah dan yang paling rendah
adalah menyingkirkan benda dari jalanan dan malu termasuk cabang keimanan.”
H.R.Muslim dari Abu Hurairah r.a. Mneyingkirkan benda yang menyakitkan dari
jalan adalah salah satu bentuk manifestasi dzikir yang bisa menjauhkan manusia
dari api neraka.
3.
Malu
Rasulullah SAW terkenal sangat pemalu. Hal ini karena malu
menganjurkan kebaikan dan menghindarkan keburukan. Malu mencegah kealpaan untuk
bersyukur kepada yang memberi nikmat dan mencegah kelalaian menunaikan kewajiban
4.
Santun Berbicara
·
Berbicara pelan jangan mengeraskan suara diatas volume yang
dibutuhkan pendengar karena hal itu tidak sopan dan menyakitkan.
·
Memperhatikan pembicaraan lawan bicara dan tidak menjatuhkan harga
dirinya.
·
Tidak memotong pembicaraan
5.
Jujur
Kebohongan akan mengarah kepada kemunafikan. Keduanya seperti dua
sisi mata uang yang bersisian. Tidak ada yang bernama bohong putih atau bohong
hitam, kebohongan kecil tetaplah ditulis sebagai kebohongan. Bohong yang
diperbolehkan adalah bohong untuk mendamaikan dua orang yang bersiteru, bohong
dalam perang, dan bohong untuk menyenangkan suami/istri.
6.
Meninggalkan Perdebatan
Berdebat tidak baik karena ia membuka kesempatan kepada syaitan
untuk turut melakukan provokasi didalamnya. Debat dapat memunculkan fitnah,
keraguan, menghapuskan amalan, mengeraskan hati, melahirkan dendam, dll. Arena
yang paling disukai setan adalah permusuhan dimana tiap pihak berusaha untuk
menunjukkan aib pihak lain dan menyucikan dirinya sendiri, dan debat dijadikan
saran untuk memperoleh kemenangan semu.
7.
Tidak Bakhil (Pelit)
Predikat paling
buruk yang disandang oleh wanita muslimah adalah jika ia disebut wanita
bakhil/pelit. Orang bakhil yang paling bakhil dapat dibagi tiga :
·
Orang yang bakhil dengan orang lain.
·
Orang yang bakhil pada dirinya sendiri dengan dalih zuhud
meninggalkan keduniaan.
·
Orang yang mendengar nama Nabi SAW disebut dihadapannya namun ia
tidak bershalawat.
8.
Menjauhi Rasa Dengki
Surga yang luas disediakan khusus untuk orang-orang yang menahan
amarah dan memaafkan manusia. (Ali Imran 133-134). Abu Hamid Al-Ghazali
mengatakan dalah Ihya Ulumuddin bahwa, “Marah bertempat di hati. Kemarahan yang
hebat berarti mendidihnya darah di dalam hati menuntut pembalasan yang
merupakan makanan marah dan syahwatnya, dan ia tidak akan tenang kecuali dengan
penuntasannya.” Dengki didefenisikan sebagai memendam permusuhan di dalam hati
dan menunggu-nunggu kesempatan pemuasannya.
9.
Menghindari Iri Hati (Hasud)
Hasud adalah reaksi jiwa dan penyakit hati yang menganggap nikmat
Allah yang diterima seesorang terlalu banyak untuknya sembari
mengangan-angankan raibnya kenikmatan tersebut dari mereka. Faktor penyebab
diantaranya : • Permusuhan, kebencian, kemarahan, kedengkian.
10. Tidak Mudah
Terpedaya
Ghurur adalah bentuk kelalaian dan keterpedayaan dan merupakan
predikat yang menempel pada setiap penipu. Ghurur memiliki tiga sumber utama :
·
Tertipu oleh angan kehidupan dunia
·
Tertipu oleh janji setan
·
Tertipu oleh angan ampunan Allah
4.
Akhlaq Kepada
Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada
di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan. maupun benda-benda tak
bernyawa. Pada dasarnya. Akhlaq yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan
bersumber dari fungsi manusia sebagai Khalifah
Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan
sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekalifahan mengandung arti pengayoman,
pemeliharaan serta pembingbingan. agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaanya.
Dalam pandangan Akhlaq Islam, seseorang tidak di benarkan mengambil
buah sebelum matang atau memetik bunga sebelum mekar. karena hal ini berarti
tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaanya.
lni berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses
yang sedang berjalan. dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang
demikian meng bertanggung jawab. sehingga ia tidak melakukan pengrusakan.
Binatang, Tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya
diciptakan oleh Allah SWT. Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadadari
bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan sacara
wajar dan baik.
Karena
itu dalam Al-Quran surat Al-An'am (6) : 38 di tegaskan bahwa binatang melata
dan burung-burung pun adalah umat seperti manusia juga. sehingga semuanya tidak
boleh di perlakukan secara dzalim.
C. Contoh kasus nyata yang terjadi dilingkungan sekitar kaitannya dengan
Etika, Moral, dan Akhlak Manusia
1. Kasus
Surabaya (beritajatim.com)Sabtu, 15 Oktober 2011 21.20 Konser Smash dalam
acara Jatim Fair 2011 dalam rangka hari jadi Provinsi Jawa Timur, yang
diselenggarakan di halaman pakiran Gran City mulai 7-8 Oktober 2011, Jumat
(14/10/2011), dihentikan sebelum usai. Konser terganggu karena penonton
berdesakan sehingga kurang lebih 40-50 penonton pingsan.
Pantauan beritajatim.com, acara yang membuat banyak penonton pingsan itu karena terpakau artis baru 'Smash'. Mereka antusias dan berdesakan. Apalagi penonton kebanyakan dari anak SMP dan SMA.Pada lagu pertama, penonton masih terlihat biasa. Namun di saat lagu ke-3, satu persatu penonton berjatuhan pingsan. Akhirnya, acara konser Smash langsung dihentikan pukul 21.00 WIB.Informasinya, ada satu orang mengalami kesurupan saat ada di tenda medical. "Tapi korban yang pingsan mencapai 40-50 orang itu sudah diberi pengobatan mulai dari pemberian oksigen," kata Dadang panita pelaksana Jatim Fair.Konser Smash yang seharusnya menyanyikan 10 lagu tidak utuh. "Sebelum konser Smash mulai, penonton itu sudah datang ke acara tersebut sejak pukul 16.00. Saya tidak mengira kalau penontonnya meludak," tambahkan Dadang.Dengan tiket masuk hanya Rp 7000, penonton sejak sore sudah memadati acara Jatim Fair 2011. Kapasitas area hanya 2000 namun dalam kenyataannya terdapat 3000 penonton yang berdominan kaum wanita. "Untuk acara penutupan yang mendatangkan artis Ran, kami akan membatasi jumlah penonton dan meminta bantuan ke pihak Polrestabes Surabaya," tandasnya.
Pantauan beritajatim.com, acara yang membuat banyak penonton pingsan itu karena terpakau artis baru 'Smash'. Mereka antusias dan berdesakan. Apalagi penonton kebanyakan dari anak SMP dan SMA.Pada lagu pertama, penonton masih terlihat biasa. Namun di saat lagu ke-3, satu persatu penonton berjatuhan pingsan. Akhirnya, acara konser Smash langsung dihentikan pukul 21.00 WIB.Informasinya, ada satu orang mengalami kesurupan saat ada di tenda medical. "Tapi korban yang pingsan mencapai 40-50 orang itu sudah diberi pengobatan mulai dari pemberian oksigen," kata Dadang panita pelaksana Jatim Fair.Konser Smash yang seharusnya menyanyikan 10 lagu tidak utuh. "Sebelum konser Smash mulai, penonton itu sudah datang ke acara tersebut sejak pukul 16.00. Saya tidak mengira kalau penontonnya meludak," tambahkan Dadang.Dengan tiket masuk hanya Rp 7000, penonton sejak sore sudah memadati acara Jatim Fair 2011. Kapasitas area hanya 2000 namun dalam kenyataannya terdapat 3000 penonton yang berdominan kaum wanita. "Untuk acara penutupan yang mendatangkan artis Ran, kami akan membatasi jumlah penonton dan meminta bantuan ke pihak Polrestabes Surabaya," tandasnya.
2. Analisis
Dalam kasus diatas penulis melihat langsung
kejadiannya sehingga permasalahan-permasalahan yang terjadi cukup jelas untuk
dikaji dan dikaitkan dengan Etika, Moral, dan Aklaq dalam makalah ini.
Sebenarnya kasus pingsan yang terjadi pada para penonton itu terjadi karena
banyaknya penonton yang melompat pagar pembatas demi bisa meihat idolanya
secara langsung. Sebenarnya kelompok polisi yang menjaga areal konser telah
menutup pagar dan melarang para penonton untuk masuk kedalam lokasi konser.
Sebab kondisi lokasi yang telah penuh dan tidak memungkinkan menampung lebih
banyak penonton lagi. Pada mulanya penonton tidak membrontak dan mengikuti
saran sang polisi dengan baik, namun ketika sang idolanya itu tampil kondisi
tidak dapat lagi dikendalikan. Semua penonton berusaha masuk lokasi untuk
melihat SMASH secara langsung dengan cara apa pun. Mereka melompat pagar
pembatas dan mengabaikan peringatan dari polisi. Polisi terus menghadang namun
jumlah yang tidak seimbang tidak dapat mengendalikan kondisi saat itu. Para
penonton masuk sehingga lokasi penuh, sesak, dan panas yang mengakibatkan
kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain disekitarnya. Mereka semua bayak
yang kepanasan, sesak nafas, dan bahkan pingsan.
Dari
kejadian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa penonton yang melakukan
perbuatan itu merupakan orang yang mempunyai Etika, Moral, dan Aklaq yang tidak
baik. Hal itu dapat dibuktikan dari perbuatan mereka yang tidak baik dilihat
dari sudut pandang individu kita sendiri, yaitu mereka megabaikan keselamatan
diri mereka sendiri hanya demi melihat idolanya secara langsung. Padahal orang
yang menjadi idolanya itu adalah manusia biasa seperti kita. Selain itu dilihat
dari sudut pandang adat istiadat juga tidak sesuai dengan adat kita yang
mengorbankan keselamatan diri sendiri maupun orang lain hanya untuk kesenangan
yang kurang bermanfaat. Secara adat kita dituntut untuk selalu mematuhi norma
dan nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam kasus tersebut para penonton
telah melanggar norma yang diberikan agar tidak masuk kedalam lokasi konser.
Namun mereka melanggarnya hanya demi kesenangan sesaat. Secara aklaq mereka
termasuk su’udhon terhadap diri sendiri maupun orang lain. Mereka tidak
meletakkan atau memposisikan diri mereka sesuai dengan ketentuan yang telah
dibuat. Mereka juga tidak memposisikan manusia lain denagn baik yaitu dengan
tidak memperdulikan keselamatan orang yang ada disekitar kita. Dalam islam
sebenarnya orang yang patut kita idolakan dan kita contoh yaitu nabi kita Muhammad
Saw. Bukan mengidolakan SMASH sampai lupa diri dan mengabaikan keselamatan diri
kita maupun orang yang ada di sekitar kita. Sebab hanya Rasulullah-lah
satu-satunya orang yang dapat memberikan syafa’at dengan izin Allah Swt.
Sehingga kita tidak boleh terlalu mengidolakan artis-artis idola kita seperti
SMASH yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk keselamatan kita.
Dari
kasus ini dapat kita lihat bahwa Etika, Moral, dan Aklaq masyarakat indonesia
telah banyak yang rusak dan tidak sesuai dengan tuntunan adat istiadat maupun
agama. Maka dari itu masyarakat kita perlu pendidikan Etika, Moral, dan Aklaq
melalui pendidikan Agama Islam sedari dini untuk memupuk aklaq yang baik sesuai
dengan tuntunan Islam serta pendidikan pancasila dan kewarganegaraan sedari
dini untuk memupuk aklaq yang sesuai dengan identitas nasional bangsa indonesia
yaitu pancasila. Sebenarnya kejadian seperti ini tidak akan terjadi apabila
masyarakat kita telah faham dan mengerti tentang ajaran agama Islam yang
mengajarkan kita etika, moral, dan aklaq baik alaq kepada diri sendiri maupun
kepada orang lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Etika merupakan cara
pandang kebaikan/keburukan (sesuai/tidak sesuai) dari perbuatan manusia dari
sudut pandang pemikiran individu kita sendiri.
Moral merupakan cara
pandang kebaikan/keburukan (sesuai/tidak sesuai) dari perbuatan manusia dari sudut
pandang adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat pada umumnya.
Aklaq merupakan cara
pandang kebaikan/keburukan (sesuai/tidak sesuai) dari perbuatan manusia dari
sudut pandang Agama Islam yang berlandaskan pada Al-Qur-an dan Al-Hadits.
Dari kasus pelompatan
pagar yang terjadi pada acara konser SMASH di Grand City Mall tersebut
merupakan salah satu pelanggaran terhadap Etika, Moral, dan Aklaq yang terjadi
pada masyarakat sebab tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat maupun agama Islam. Karena hal tersebut dapat merugikan dan
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
B.
Saran
Dari kasus diatas dapat kita ambil pelajaran agar kita selalu
menjunjung tinggi nilai dan norma serta etika, moral, dan aklaq yang berlaku
pada masyarakat pada umumnya. Supaya kita dan orang-orang disekitar kita tidak
terkena dampak negatif dari perbuatan yang hanya memberikan kesenangan nafsu
sesaat tanpa memperdulikan keselamatan sesama. Sehingga penulis menyarankan
agar kita selalu menjaga keselamatan baik dirisendiri maupun orang-orang yang
ada disekitar kita demi terselanggaranya kehidupan yang makmur, aman, dan
sentosa.
REFERENSI
·
Achmad,
Mudlor. Tt. Etika dalam Islam. Al-Ikhlas. Surabaya.
· Al-Jazairi,
Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak Islam. Lentera. Jakarta.
· Bakry,
Oemar. 1981. Akhlak Muslim. Aangkasa. Bandung
· http://www.beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar