KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikantugas makalah sosiologi yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami
selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah "tak ada
gading yang tak retak", oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin
Surabaya,
10 Oktober 2011
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial kita pasti
melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain karena dalam
kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut secara sengaja
maupun tidak sengaja maka akan membentuk
kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai
dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk
karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran
sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran
yang sangat penting dalam struktur sosial. Oleh karena itu dalam makalah ini
kelompok kami akan membahas serta mengidentifikasi sedikit mengenai kelompok sosial yang terjadi di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari kelompok sosial?
2.
Apa saja kategori dan macam-macam dari kelompok sosial?
3.
Bagaimanakah dampak yang terjadi jika individu tidak mau hidup
berkelompok?
4.
Apakah kelompok sosial yang kami
diamati?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari kelompok sosial.
2.
Mengetahui kategori dan macam-macam dari kelompok sosial.
3.
Mengetahui dampak yang terjadi jika individu tidak mau hidup
berkelompok.
4.
Menjelaskan Contoh kelompok sosial yang kami amati.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kelompok Sosial
- Kelompok Sosial menurut para pakar
- Menurut Sorjono Soekanto
Kelompok sosial adalah
himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di
antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Hendro Puspito
2. Menurut Hendro Puspito
Kelompok
sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
- Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt
Kelompok
sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
B. Ciri-ciri Kelompok
Sosial
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
4. Memiliki kepentingan bersama
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
C. Dasar
Pembentukan Kelompok Sosial
1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
3. Faktor geografis
4. Factor daerah asal yang sama
1. Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
2. Faktor darah / keturunan yang sama (common in cestry)
3. Faktor geografis
4. Factor daerah asal yang sama
D. Klasifikasi
Kelompok Sosial
1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ø Ciri-ciri kelompok semu :
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan
1). Tidak direncanakan
2). Tidak terorganisir
3). Tidak ada interaksi secara terus menerus
4). Tidak ada kesadaran berkelompok
5). Kehadirannya tidak konstan
Ø
Kelompok semu dibagi menjadi :
- Crowd (kerumunan)
- Publik
- Massa
- Crowd (kerumunan)
- Publik
- Massa
* Crowd,
dibagi menjadi :
1). Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
1). Formal audiency / pendengar formal
Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
2).
Planned expressive group
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
Adalah: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
3).
Inconvenient Causal Crowds
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api
Adalah: Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas- fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api
4).
Panic Causal Crowds
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
Contoh: Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
5). Spectator
Causal Crowds
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
Contoh: Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
6). Ecting Low less Crowds
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
Adalah: Kerukunan emosional, contoh : orang demo
7). Immoral low less crowds
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
Adalah: orang-orang tak bermoral, contoh : minum-minuman
* Publik,
adalah sebagai kelompok semu
mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada
perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan
pengeras suara.
* Massa
merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper
sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1). Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
* Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya
b. Tidak ada interaksi terus menerus
c. Tidak ada kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya konstan
e. Tidak terorganisir
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1). Kelompok Statistical Group
Kelompok statistic biasanya terbentuk karena dijadikan sasaran penelitian oleh ahli-ahli ststistik untuk kepentingan penelitian.
* Ciri-ciri kelompok statistik :
a. Tidak direncanakan, tetapi bukan berarti sangat mendadak melainkan sudah terbentuk
dengan sendirinya
b. Tidak ada interaksi terus menerus
c. Tidak ada kesadaran berkelompok
d. Kehadirannya konstan
e. Tidak terorganisir
2).
Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3). Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4). Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
Kelompok societa memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3). Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
4). Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan).
*
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan
1. direncanakan
2. terorganisir
3. ada interaksi terus menerus
4. ada kesadaran kelompok
5. kehadirannya konstan
E. Klasifikasi
Kelompok Nyata
1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
1. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota
a. Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal
* Ferdinand Thonies membagi menajdi 3
bagian :
- Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah
Contoh : kerabat, klien
- Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
- Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
- Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah
Contoh : kerabat, klien
- Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan
- Gameinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft / patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
2. Klasifikasi Menurut Kualitas
Hubungan Antar Anggota
a. Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI
3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
b. Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat.
Contoh : sekolah, PGRI
3. Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
4. Klasifikasi
menurut pendapat K. Merthon
a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a. In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b. Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
a. Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
b. Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan tersebut.Contoh : Anggota ABRI
5. Klasifikasi menurut sudut pandang individu
a. In Group
Merupakan kelompok sosial tempat individu mengidentifikasikan diri.
b. Out Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi lawan dari in group
F. Arti Penting Hidup Berkelompok
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup
tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain
yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat
membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan atau tugas atau
tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan
sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam
suatu anggota kelompok , masing-masing anggota mempunyai keahlian khusus di
bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi
kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian
tersebut dapat kita simpulkan bahwa pentingnya hidup berkelompok untuk
mempermudah memenuhi kabutuhan hidup.
G. Identifikasi Kelompok Sosial yang Terdapat di Lingkungan
Sekitar Tempat Tinggal Kami
1. Kelompok sosial
yang teratur
* Kelompok sosial teratur yang kami jadikan contoh yaitu karang
taruna. Karang taruna merupakan salah satu kelompok sosial yang teratur dan
terstruktur, sebab dalam karang taruna terdapat susunan organisasi yang jelas
serta pembagian tugas yang jelas pula. Selain itu kegiatan yang dilakukan dan
merupakan tujuan dari kaang taruna merupakan kegiatan yang positif. Beberapa
contoh kegiatan karang taruna , yaitu : mengadakan peringatan HUT RI 17 Agustus
pada setiap tahunnya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan sikap
nasionalisme rakyat Indonesia melalui beberapa kegiatan, seperti lomba-lomba
yang diikuti warga kampung. Selain itu contoh kegiatan lain yaitu , mengadakan
bakti sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
2. Kelompok sosial
yang tidak teratur
* Kelompok sosial yang tidak teratur yang kami jadikan contoh
yaitu paguyupan tukang becak. Paguyupan tukang becak ini tidak memiliki
struktur organisasi yang jelas. Mereka berkumpul biasanya hanya untuk
mebicarakan hal yang tidak penting ataupun sekedar cangkrukan.Mereka
berkumpul tidak pada waktu yang ditentukan dan disepakati bersama , tetapi
meraka hanya berkumpul semau mereka kapan pun meraka ingin berkumpul. Kegiatan
yang dilakukan dalam paguyupan tukang becak ini kurang efisien karena hanya
didasarkan pada kepentingan mereka sendiri.
H. Objek
Kelompok Sosial yang Kami Teliti
Kelompok sosial yang kami temui dan kami teliti
yaitu kelompok ibu-ibu PKK di Desa Mberu Kecamatan Sarirejo Kabupaten Lamongan.
Kelompok sosial tersebut termasuk dalam kelompok sosial yang teratur (informal,
sekunder). Kelompok tersebut termasuk kelompok informal karena kelompok
tersebut tidak hanya mempunyai satu kegiatan misalnya arisan, namun mempunyai
kegiatan lain diantaranya Sharing, Pengajian ibu-ibu, masak-masak
bersama. Dari beberapa kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi dan rasa
solidaritas diantara ibu-ibu PKK di desa itu. Kelompok sosial ini juga disebut
kelompok sosial sekunder karena kelompok sosial ini termasuk kelompok yang
terbuka dan tidak hanya terdiri dari satu keluarga tertentu. Anggotanya pun
juga bermacam-macam mulai dari golongan atas sampai golongan menengah kebawah,
dan mereka saling membaur tanpa memandang status sosial maupun ekonomi dalam
kelompok ini.
Ciri khusus dari kelompok sosial ibu-ibu PKK ini
adalah menggunakan seragam bermotif batik warna coklat, berkumpul setiap 2
minggu sekali di rumah anggotanya secara bergiliran, mereka terdiri dari
ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan usia rata-rata di atas 25 tahun,
ciri lainnya yaitu setiap acara arisan di rumah salah satu anggota selalu
dihidangkan aneka makanan, dan uang yang digunakan untuk memasak makanan
tersebut berasal dari uang hasil arisan.
Dalam anggota kelompok ibu-ibu PKK , sebagian besar
dari mereka juga ikut kelompok sosial lainnya. Salah satu contohnya yaitu
kelompok sosial qasidah. Karakteristik dari ibu-ibu yang selain mengikuti kegiatan
ibu-ibu PKK juga mengikuti kegiatan qasidah yaitu mereka tetap loyal terhadap
kedua kegiatan tersebut tanpa membedakan antara kegiatan satu dengan kegiatan
lainnya. Pada dasarnya kelompok qasidah merupakan anggota dari ibu-ibu PKK yang
pandai bermain alat musik dan pandai bernyanyi serta memiliki rasa percaya yang
tinggi. Sehingga , sikap atau karakteristik dari ibu-ibu kelompok qasidah
sekaligus kelompok ibu-ibu PKK tetap memiliki rasa solidaritas dan loyalitas
yang tinggi pada organisasi tersebut . Dan mereka tetap merasa satu sebagai
warga desa “Mberu”.
I. Dampak dari Individu yang Tidak Mau Hidup Berkelompok
Jika
individu tersebut tidak mau hidup berkelompok , maka bagaikan katak dalam
tempurung yang artinya individu tersebut tidak dapat berkembang. Ia tidak akan
memiliki relasi yang luas dan banyak sehingga akan mempersulit gerak. Serta
mendapatkan pengucilan dari kelompok sosial yang berada di sekitar individu
tersebut dan akan merasa terasingkan oleh lingkunganya. Selain itu individu
tersebut tidak akan bisa memenuhi atau menyelesaikan tugas/tujuanya dengan
maksimal karena kembali lagi ke fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang tidak
bisa memenuhi segala kehidupannya sendiri. Dan manusia juga mempunyai
keterbatasan dalam kemempuan yang ia miliki sehingga manusia perlu bantuan
orang lain untuk menyelasaikan tugas yang bukan keahliannya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut bahasa kelompok sosial
berasal dari bahasa Inggris, yaitu " Sosial " yang berarti
sosial/kemasyarakatan dan " group " yang berarti
kelompok/golongan. Sedangkan menurut istilah kelompok sosial yaitu sejumlah
orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, serta harapan yang sama, yang
secara sengaja dan teratur saling berinteraksi dan mempunyai kesadaran diri
sebagai anggota kelompok yang diakui oleh pihak luar.
Jadi, Kelompok sosial itu bisa
terbentuk apabila mereka memiliki kesamaan kepentingan, tujuan, serta untuk
memenuhi peran sosial, karena kelompok sosialyang ada dalam masyarakat
memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial.
B.
Saran
Dalam penyelesaian makalah ini kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Saptono,
Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta
aneka Gama
·
Subakti,
A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada
Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar