Sinopsis
Tinggallah sebuah keluarga kaya di
perumahan Bumi Raya. Mereka adalah Bapak Farid (Papa), Ibu Farid (Mama), Rio,
Cika dan memiliki seorang pembantu (Bibik). Bapak dan Ibu Farid pada suatu pagi
ingin menghadiri acara pernikahan anak teman bisnisnya di Jakarta. Mereka
berangkat pagi dan hanya Rio yang mengetahui keberangkatan mereka. Pada saat
itu Cika dan Bibik pergi ke pasar.
Hari Minggu itu dilalui Rio dengan
perasaan malas. Dia berencana mengundang 3 temannya (Bayu, Momo, dan Silsil)
untuk mengadakan pesta. Teman Rio yang pertama datang adalah Bayu. Bayu memberi
Rio sabu-sabu. Beberapa saat kemudian Momo datang dengan membawa minuman keras.
Akhirnya mereka berpesta sabu-sabu dan minuman keras.
Tanpa
sepengetahuan Rio, Sisil datang bersama Ane. Ane merupakan mantan pacar Rio.
Ane marah mendapati Rio berpesta sabu-sabu dan minum minuman keras. Merekapun
bertengkar. Sisil mencoba meredam kemarahan Ane, tapi Ane tidak menggubrisnya.
Pada saat Ane akan meninggalkan Rio, tiba-tiba Rio jatuh. Serentak Ane, Bayu,
Momo dan Sisil berteriak kaget. Teriakan mereka terdengar oleh Cika dan Bibik.
Cika dan Bibikpun datang menghampiri.
Tiba-tiba dua orang polisi datang
untuk menangkap Rio, Bayu, dan Momo. Pada saat itu juga Mama dan Papa datang .
Mereka kaget melihat Rio overdosis. Karena Rio tidak sadarkan diri, maka yang
di bawa polisi hanya Bayu dan Momo. Beberapa saat kemudian Rio sadarkan diri.
Rio meminta maaf kepada Mama, Papa, Cika, Bibik, Sisil, dan yang terakhir
adalah Ane. Mereka semua memaafkan Rio.
Akhirnya Rio meninggal akibat
overdosis. Mama, Papa, Cika, Ane, Bibik, dan Sisil hanya bisa menangisinya.
Naskah Drama
Jam
menunjukkan pukul 08.00 pagi. Seorang anak muda memulai hari itu dengan nonton
TV di ruang tamu.
(Ran Þ Selamat Pagi)
Rio : Huaaaaah… . Hari yang membosankan.
Tidak ada rencana, tidak ada kegiatan.
Jadi malas.
(Keluar dari kamar dan langsung duduk di depan TV)
Mama : Rio…..Rio. Pagi-pagi sudah nonton TV.
Cepat mandi sana.
Rio : Males Ma. Nanti saja.
Mama :
Kok males?? Memangnya kamu nanti tidak ada acara? Misalnya kencan sama pacar
gitu.
Papa : Mama belum tau ya? Anak kita ini baru
putus dengan Ane. Anaknya Ketua RT perumahan sebelah.
Rio : Alah….. . Papa jangan sok tau deh.
Mama : Waduh
waduh….. . Anak Mama sudah berani pacaran.
(Mencubit pipi Rio)
Rio : Apa-apaan Mama ini!
(Mengibaskan tangan Mama)
Papa : Ma, dasi Papa mana? Tadi dicari-cari
di kamar tidak ada.
Mama : Ini lo, dasi Papa Mama bawa. Sinih biar
Mama pasangin dasinya.
(Memakaikan dasi di krah baju
Papa)
Rio : Mulai deh! Tampil mesra di depan
Rio.
Papa :
Kenapa?? Kamu iri? Makanya cari pacar lagi.
Rio :
(Manyun dan diam tidak menjawab)
Mama :
Rio, adik kamu mana?
Rio : Mungkin ikut Bibik ke pasar!
Mama : Oh….. .Ini Mama beri uang untuk kamu dan
jajan adikmu. Oh iya, nanti Mama dan Papa pulangnya malam. Ingat jaga adikmu
selama Mama dan Papa pergi.
Rio : Mama dan Papa mau kemana?
Papa :
Mama dan Papa mau ke acara pernikahan anaknya teman bisnis Papa di
Jakarta.
Mama : Ayo Pa berangkat. Nanti kita terlambat lo.
Ingat pesan Mama tadi ya Rio?
Rio :
Beres bos……
(Oppie
Andaresta Þ Ingat-Ingat
Pesan Mama)
Cika :
Bibik, besok kita beli permen lagi ya? Yang warna kuning.
Bibik :
Iya Non. Tapi, jangan beli banyak-banyak nanti bisa sakit gigi. Ok?
Cika : Ok Bibikku sayang.
(Memeluk Bibik)
Rio : Dasar idiot! Dari mana saja kamu??
Cika : Kakak
kok ngatain aku idiot sih… . Bibik, kakak jahat! Huaaaaaaahuuu………
(Menangis)
Bibik : Aduh……. Den Rio. Non Cika kan jadi
menangis.
Rio : Biarkan saja! Oh iya, ini ada
titipan uang dari Mama. Katanya nanti pulang malam.
Cika : Mama kemana kak?? Kok tidak pamitan dengan
Cika dulu??
Rio :
Mama pergi ke Jakarta.
Cika : Jakarta?? Jauh dong. Terus nanti
malam yang menemani Cika bobok siapa?
Rio : Kan ada Bibik, lemot. Masa kakak
yang harus menemani kamu bobok?!
(Menjewer kuping Cika)
Cika : Huuuuuuuuuuuuaaaaaaa…… . Bibik kakak
jahat.
(Menangis)
Bibik : Sudah……sudah. Diam Non. Ya sudah Non
ikut Bibik ke dapur yuk?? Kita buat makanan enak.
Cika : Makanan enak?? Ayo-ayo.
(Phantom
Þ Jenuh)
Rio : Benar-benar hari yang membosankan!
Lebih baik aku SMS teman-taman untuk main ke rumahku saja.
(Mematikan TV dan sibuk menulis
SMS di kursi ruang tamu)
Cika : Hayooo!!! Lagi ngapain??
Rio : Dasar lemot! Ngagetin tau!!
Cika : Kakak ayo main boneka.
(Menunjukkan boneka Barbie
kesayangannya)
Rio : Main saja dengan Bibik. Kakak mau
mandi!
Cika :
Bibik sedang sibuk masak kakak. Ayo main……
Rio : Tidak. Main saja sendiri. Nanti
kalau kak Bayu datang, kamu suruh tunggu dulu. Bilang kalau kakak masih mandi.
Cika : (Diam tidak menjawab. Sibuk
mengutak-atik bonekanya)
(J-Rocks
Þ Ceria)
Terdengar
ketukan pintu (Tok Tok Tok)
Cika :
(Membuka pintu)
Bayu
:
Halo Cika… . Kakakmu mana?
Cika :
Kakak mandi. Ayo kak masuk.
(Menuju kursi ruang tamu dan
diikuti oleh Bayu)
Bayu :
Wah….. . Boneka Cika bagus sekali. Beli dimana?
Cika : Cika dapat nemu di bak sampah depan. Kak Bayu
temani Cika main boneka ya?
Bayu :
Apa?? Aduh…. . Kakak tidak bisa main boneka Cika manis.
Cika :
Ayo kak main… . Main boneka. Hahaaaahuuuuhaa…..
(Menangis)
Bibik :
Aduh, Non kok nangis lagi…. . Ini Den minumannya.
Bayu :
Iya Bik makasih.
Rio :
Hei Bay. Sudah lama datang?
Bayu :
Tidak. Aku baru datang dua tahun yang lalu.
Rio :
Dasar. Mau jadi pelawak??
Eh lemot kamu main boneka
dibelakang sana.
Bibik :
Iya Non. Ayo main dengan Bibik di belakang.
Cika :
Iya deh. Aku sama Bibik saja. Dari pada disini, nanti aku dianiaya kakak.
Rio
: Dasar lemot. Eh Bay, hari ini aku mau mengadakan pesta.
Bayu :
Pesta?? Wah pas banget. Aku bawa sesuatu untuk kamu.
(Mengambil sesuatu di saku celananya)
Rio
: Apa ini??? Bentuknya kok
serbuk putih??
Bayu :
Dasar katrok. Ini namanya sabu-sabu.
Rio :
Sabu-sabu?? Gila kamu. Kalau polisi tau, kita bisa dipenjara.
Bayu :
Perduli amat. Yang penting kita bisa senang-senang. Sudahlah kamu coba saja
sebagai tanda persahabatan kita.
Rio :
Ya sudah, aku cobain sebagai tanda persahabatan kita.
(Bondan
Prakoso dan Fade2Black Þ Ya Sudahlah)
Momo :
Hay guys… . Aku sudah ketinggalan pestanya ya?
Bayu :
Hay Mo…. . Tidak kok. Aku dan Rio baru mulai.
Rio : Eh Mo, kamu bawa apa itu?
Momo : Oh ini, anggur alias bir.
Bayu : Wah mantap Bro. Sabu-sabu dan bir.
Rio : Sisil mana?
Momo : Dia jemput Ane.
Rio : Ane?? Gila kali dia. Kalau Ane tau
aku mengadakan pesta seperti ini, dia pasti tidak mau balikan denganku.
Bayu : Tenang Bro. Meskipun kalian sudah
putus, aku yakin Ane masih cinta mati denganmu. Jadi, meskipun kamu mengadakan
pesta seperti ini, dia pasti mau diajak balikan.
Momo : Betul itu. Eh, aku mengambil gelas dulu
ya? Sekalian mau putar musik dugem.
(Melinda
Þ Cinta Satu Malam)
Rio : Bay, aku takut kalau…..
Bayu : Kamu takut kalau Ane marah??
Momo : Tenang Bro yang penting sekarang kita
senang-senang. Ayo joget, musik sudah dibunyikan nyaring gitu, tapi kalian Cuma
duduk saja.
Rio,
Bayu, dan Momo menari-nari tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Mereka
sudah terlalu banyak minum sampai mabuk.
Cika : Kak Rio kalau memutar musik jangan
keras-keras! Berisik tau!!
(Tiba-tiba Cika dan Bibik
muncul dari dapur)
Rio : Diam!!
(Plak! Rio menampar Cika)
Cika : Bibik aku ditampar kakak. Kakak
jahat!!
(Menangis)
Rio : Diam! Bibik, kamu ajak Cika
kebelakang. Aku tidak mau diganggu!
Bibik : Ba baik Den Rio. Ayo Non Cika sama
Bibik saja.
(Jawab Bibik dengan takut)
Cika dan Bibik kembali
kebelakang
Momo : Tega kamu Rio. Dengan adik sendiri
kasar.
Bayu : Iya, ini anak kasar banget.
Rio : Alah biarkan saja. Ayo kita
lanjutkan pestanya.
Beberapa
saat kemudian datanglah Ane dan Sisil. Ane kaget melihat Rio menari-nari dengan
minum minuman keras dan menghisab sabu-sabu.
Ane : Rio!! Apa-apaan ini. Kamu sudah gila
ya?
Momo : (Mematikan musik)
Rio : Ane?? Aku….. aku….. ehmmm……….
Ane : Apa?? Kamu tidak bisa menjawab?
Sisil : Tenang An, kendalikan amarahmu.
Bayu dan Momo hanya diam melihat Ane marah.
Ane :
Selama ini kamu masih bertanya-tanya kan, alasan aku mutusin kamu??
Rio
: Iya An. Kenapa??
Ane : Ya ini alasan aku Rio. Kamu gampang
terpengaruh dengan hal-hal yang negatif
dan kamu tidak mau berubah. Hari ini aku semakin yakin, kalau kita tidak
usah balikan. Anggap kita tidak pernah kenal.
Sisil : Ane, kenapa kamu bicara seperti itu??
Kamu dan Rio adalah pasangan serasi.
Bayu&Momo
: Iya An…..
Ane : Itu menurut kalian, tapi menurutku
tidak!
(Pergi meninggalkan Rio,
Bayu, Momo, dan Sisil)
Rio : Tunggu Ane!
(Bruk! Tiba-tiba Rio jatuh)
Ane : Rio……..! Bangun kamu kenapa?
Bayu,Sisil,Momo
: Rio………!
Teriakan
Ane mengagetkan Cika dan Bibik. Kemudian mereka menuju ruang tamu. Mengetahui
Rio overdosis Cika kaget dan Bibik mencoba menghubungi Mama dan Papa Rio.
Cika : Kakak………..!
Bibik : (Sibuk menghubungi Mama dan Papa Rio)
Tiba-tiba dua orang polisi datang.
Polisi
1&2 : Angkat tangan kalian!!
Cika : Bapak polisi apa tidak bisa melihat?!
Kakak saya sedang sakit. Malah disuruh angkat tangan. Dasar Bapak polisi tidak
punya perasaan!!
Polisi
2 : Diam!!!
Cika : Bibik, Cika takut dengan Bapak polisi
itu. Huaaahhaaaaaaaaaaa.
(Menangis)
Bibik : Diam Non. Sudah jangan menangis.
Tiba-tiba Papa dan Mama
datang.
Papa : Ada apa ini??
Mama : Rio?! Kenapa Rio Bik?? Kenapa dia tidak
sadarkan diri?
Papa : Iya, kenapa Rio Bik??
Bibik : (Menangis, tidak bisa menjawab)
Polisi
1 : Maaf Bapak dan Ibu. Anak Bapak
dan kedua temannya ini mengadakan pesta sabu-sabu dan miras.
Polisi
2 : Benar, sejak tadi pagi kami sudah
mengintai rumah Bapak. Kami membuntuti saudara ini, karena dia tadi membeli
sabu-sabu.
(Menunjuk Bayu)
Papa : Bayu? Om tidak menyangka kamu akan
menjerumuskan Rio. Dan kamu Momo, kamu itu perempuan. Bisa-bisanya ikut-ikutan
pesta seperti ini.
Bayu&Momo
: Maaf Om….
Polisi
1 : Maaf Bapak dan Ibu. Saya harus
segera membawa saudara Bayu dan Momo ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
Papa : Baik Pak.
Bayu, Momo dibawa ke
kantor polisi dan tiba-tiba Rio sadarkan diri.
Rio :
Mama, Papa maafkan Rio tidak bisa menjadi anak kebanggaan kalian……..
Mama :
Iya nak, Mama dan Papa maafkan. Tapi kamu harus kuat, jangan tinggalkan kami.
Rio :
(Tersenyum) Cika maafkan kakak selama ini tidak bisa menjadi kakak yang baik.
Cika :
Iya kak Cika maafkan.
Rio :
Bibik dan Sisil, maafkan semua kesalahanku ya?
Bibi&Sisil :
Iya…….
Rio :
Ane, maafkan aku. Seandainya kamu tau isi hatiku. Aku sangat mencintaimu Ane. Aku tidak bisa melupakanmu.
Ane :
Aku juga mencintaimu Rio. Sebenarnya aku tidak ingin memutuskanmu. Aku
melakukan itu karena aku ingin melihat kamu berubah. Maafkan aku telah
menyakitimu.
Rio :
(Tersenyum) Selamat tinggal……
Ane :
Riooo……
(Nidji Þ Akhir Cinta
Abadi <Diiringi
oleh penari>)
Akhirnya Rio meninggal karena
overdosis. Mama, Papa, Cika, Ane, Bibik dan Sisil hanya bisa menangisi
kepergiannya.
Amanat :
1.
Janganlah mudah menuruti nasehat yang tidak
baik dari orang lain, meskipun orang itu adalah sahabat.
2.
Janganlah bicara kasar
dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar