Selasa, 29 November 2011

Naskah Drama " Akhir yang Duka "



Sinopsis
         Tinggallah sebuah keluarga kaya di perumahan Bumi Raya. Mereka adalah Bapak Farid (Papa), Ibu Farid (Mama), Rio, Cika dan memiliki seorang pembantu (Bibik). Bapak dan Ibu Farid pada suatu pagi ingin menghadiri acara pernikahan anak teman bisnisnya di Jakarta. Mereka berangkat pagi dan hanya Rio yang mengetahui keberangkatan mereka. Pada saat itu Cika dan Bibik pergi ke pasar.
         Hari Minggu itu dilalui Rio dengan perasaan malas. Dia berencana mengundang 3 temannya (Bayu, Momo, dan Silsil) untuk mengadakan pesta. Teman Rio yang pertama datang adalah Bayu. Bayu memberi Rio sabu-sabu. Beberapa saat kemudian Momo datang dengan membawa minuman keras. Akhirnya mereka berpesta sabu-sabu dan minuman keras.
Tanpa sepengetahuan Rio, Sisil datang bersama Ane. Ane merupakan mantan pacar Rio. Ane marah mendapati Rio berpesta sabu-sabu dan minum minuman keras. Merekapun bertengkar. Sisil mencoba meredam kemarahan Ane, tapi Ane tidak menggubrisnya. Pada saat Ane akan meninggalkan Rio, tiba-tiba Rio jatuh. Serentak Ane, Bayu, Momo dan Sisil berteriak kaget. Teriakan mereka terdengar oleh Cika dan Bibik. Cika dan Bibikpun datang menghampiri.
         Tiba-tiba dua orang polisi datang untuk menangkap Rio, Bayu, dan Momo. Pada saat itu juga Mama dan Papa datang . Mereka kaget melihat Rio overdosis. Karena Rio tidak sadarkan diri, maka yang di bawa polisi hanya Bayu dan Momo. Beberapa saat kemudian Rio sadarkan diri. Rio meminta maaf kepada Mama, Papa, Cika, Bibik, Sisil, dan yang terakhir adalah Ane. Mereka semua memaafkan Rio.
         Akhirnya Rio meninggal akibat overdosis. Mama, Papa, Cika, Ane, Bibik, dan Sisil hanya bisa menangisinya.


Naskah Drama

         Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Seorang anak muda memulai hari itu dengan nonton TV di ruang tamu.

(Ran Þ Selamat Pagi)
Rio           : Huaaaaah… . Hari yang membosankan. Tidak ada rencana, tidak   ada kegiatan. Jadi malas.
                 (Keluar dari kamar dan langsung duduk di depan TV)
Mama       : Rio…..Rio. Pagi-pagi sudah nonton TV. Cepat mandi sana.
Rio           : Males Ma. Nanti saja.
Mama       : Kok males?? Memangnya kamu nanti tidak ada acara? Misalnya kencan sama pacar gitu.
Papa         : Mama belum tau ya? Anak kita ini baru putus dengan Ane. Anaknya Ketua RT perumahan sebelah.
Rio           : Alah….. . Papa jangan sok tau deh.
Mama       : Waduh waduh….. . Anak Mama sudah berani pacaran.
                (Mencubit pipi Rio)
Rio           : Apa-apaan Mama ini!
                (Mengibaskan tangan Mama)
Papa         : Ma, dasi Papa mana? Tadi dicari-cari di kamar tidak ada.
Mama       : Ini lo, dasi Papa Mama bawa. Sinih biar Mama pasangin dasinya.
                (Memakaikan dasi di krah baju Papa)
Rio           : Mulai deh! Tampil mesra di depan Rio.
Papa         : Kenapa?? Kamu iri? Makanya cari pacar lagi.
Rio           : (Manyun dan diam tidak menjawab)
Mama       : Rio, adik kamu mana?
Rio           : Mungkin ikut Bibik ke pasar!
Mama       : Oh….. .Ini Mama beri uang untuk kamu dan jajan adikmu. Oh iya, nanti Mama dan Papa pulangnya malam. Ingat jaga adikmu selama Mama dan Papa pergi.
Rio           : Mama dan Papa mau kemana?
Papa         : Mama dan Papa mau ke acara pernikahan anaknya teman bisnis Papa di Jakarta.  
Mama       : Ayo Pa berangkat. Nanti kita terlambat lo. Ingat pesan Mama tadi ya Rio?
Rio          : Beres bos……
(Oppie Andaresta Þ Ingat-Ingat Pesan Mama)
Cika        : Bibik, besok kita beli permen lagi ya? Yang warna kuning.
Bibik       : Iya Non. Tapi, jangan beli banyak-banyak nanti bisa sakit gigi. Ok?
Cika         : Ok Bibikku sayang.
                (Memeluk Bibik)
Rio                : Dasar idiot! Dari mana saja kamu??
Cika   : Kakak kok ngatain aku idiot sih… . Bibik, kakak jahat!  Huaaaaaaahuuu………
                (Menangis)
Bibik        : Aduh……. Den Rio. Non Cika kan jadi menangis.
Rio           : Biarkan saja! Oh iya, ini ada titipan uang dari Mama. Katanya nanti pulang malam.
Cika         : Mama kemana kak?? Kok tidak pamitan dengan Cika dulu??
Rio          : Mama pergi ke Jakarta.
Cika         : Jakarta?? Jauh dong. Terus nanti malam yang menemani Cika bobok siapa?
Rio           : Kan ada Bibik, lemot. Masa kakak yang harus menemani kamu bobok?!
                (Menjewer kuping Cika)
Cika         : Huuuuuuuuuuuuaaaaaaa…… . Bibik kakak jahat.
               (Menangis)
Bibik        : Sudah……sudah. Diam Non. Ya sudah Non ikut Bibik ke dapur yuk?? Kita buat makanan enak.
Cika         : Makanan enak?? Ayo-ayo.

(Phantom Þ Jenuh)
Rio           : Benar-benar hari yang membosankan! Lebih baik aku SMS teman-taman untuk main ke rumahku saja.
                (Mematikan TV dan sibuk menulis SMS di kursi ruang tamu)
Cika         : Hayooo!!! Lagi ngapain??
Rio           : Dasar lemot! Ngagetin tau!!
Cika         : Kakak ayo main boneka.
                 (Menunjukkan boneka Barbie kesayangannya)
Rio           : Main saja dengan Bibik. Kakak mau mandi!
Cika             : Bibik sedang sibuk masak kakak. Ayo main……
Rio           : Tidak. Main saja sendiri. Nanti kalau kak Bayu datang, kamu suruh tunggu dulu. Bilang kalau kakak masih mandi.
Cika         : (Diam tidak menjawab. Sibuk mengutak-atik bonekanya)

(J-Rocks Þ Ceria)
         Terdengar ketukan pintu (Tok Tok Tok)
   Cika         : (Membuka pintu)
Bayu         : Halo Cika… . Kakakmu mana?
Cika        : Kakak mandi. Ayo kak masuk.
                (Menuju kursi ruang tamu dan diikuti oleh Bayu)
Bayu         : Wah….. . Boneka Cika bagus sekali. Beli dimana?
Cika         : Cika dapat nemu di bak sampah depan. Kak Bayu temani Cika main boneka ya?
Bayu         : Apa?? Aduh…. . Kakak tidak bisa main boneka Cika manis.
Cika        : Ayo kak main… . Main boneka. Hahaaaahuuuuhaa…..
                (Menangis)
Bibik       : Aduh, Non kok nangis lagi…. . Ini Den minumannya.
Bayu        : Iya Bik makasih.
Rio               : Hei Bay. Sudah lama datang?
Bayu        : Tidak. Aku baru datang dua tahun yang lalu.
Rio          : Dasar. Mau jadi pelawak??
                 Eh lemot kamu main boneka dibelakang sana.
Bibik           : Iya Non. Ayo main dengan Bibik di belakang.
Cika        : Iya deh. Aku sama Bibik saja. Dari pada disini, nanti aku dianiaya  kakak.
Rio           : Dasar lemot. Eh Bay, hari ini aku mau mengadakan pesta.
Bayu        : Pesta?? Wah pas banget. Aku bawa sesuatu untuk kamu.
                 (Mengambil sesuatu di saku celananya)
Rio               : Apa ini??? Bentuknya kok serbuk putih??
Bayu         : Dasar katrok. Ini namanya sabu-sabu.
Rio          : Sabu-sabu?? Gila kamu. Kalau polisi tau, kita bisa dipenjara.
Bayu         : Perduli amat. Yang penting kita bisa senang-senang. Sudahlah kamu coba saja sebagai tanda persahabatan kita.
Rio          : Ya sudah, aku cobain sebagai tanda persahabatan kita.
(Bondan Prakoso dan Fade2Black Þ Ya Sudahlah)

Momo      : Hay guys… . Aku sudah ketinggalan pestanya ya?
Bayu        : Hay Mo…. . Tidak kok. Aku dan Rio baru mulai.
Rio           : Eh Mo, kamu bawa apa itu?
Momo       : Oh ini, anggur alias bir.
Bayu         : Wah mantap Bro. Sabu-sabu dan bir.
Rio           : Sisil mana?
Momo       : Dia jemput Ane.
Rio           : Ane?? Gila kali dia. Kalau Ane tau aku mengadakan pesta seperti ini, dia pasti tidak mau balikan denganku.  
Bayu         : Tenang Bro. Meskipun kalian sudah putus, aku yakin Ane masih cinta mati denganmu. Jadi, meskipun kamu mengadakan pesta seperti ini, dia pasti mau diajak balikan.
Momo       : Betul itu. Eh, aku mengambil gelas dulu ya? Sekalian mau putar musik dugem.
(Melinda Þ Cinta Satu Malam)
Rio           : Bay, aku takut kalau…..
Bayu         : Kamu takut kalau Ane marah??
Momo       : Tenang Bro yang penting sekarang kita senang-senang. Ayo joget, musik sudah dibunyikan nyaring gitu, tapi kalian Cuma duduk saja.
         Rio, Bayu, dan Momo menari-nari tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya. Mereka sudah terlalu banyak minum sampai mabuk.
Cika         : Kak Rio kalau memutar musik jangan keras-keras! Berisik tau!!
                  (Tiba-tiba Cika dan Bibik muncul dari dapur)
Rio           : Diam!!
                  (Plak! Rio menampar Cika)
Cika         : Bibik aku ditampar kakak. Kakak jahat!!
                  (Menangis)
Rio           : Diam! Bibik, kamu ajak Cika kebelakang. Aku tidak mau diganggu!
Bibik        : Ba baik Den Rio. Ayo Non Cika sama Bibik saja.
                  (Jawab Bibik dengan takut)
Cika dan Bibik kembali kebelakang
Momo       : Tega kamu Rio. Dengan adik sendiri kasar.
Bayu         : Iya, ini anak kasar banget.
Rio           : Alah biarkan saja. Ayo kita lanjutkan pestanya.
         Beberapa saat kemudian datanglah Ane dan Sisil. Ane kaget melihat Rio menari-nari dengan minum minuman keras dan menghisab sabu-sabu.
Ane          : Rio!! Apa-apaan ini. Kamu sudah gila ya?
Momo       : (Mematikan musik)
Rio           : Ane?? Aku….. aku….. ehmmm……….
Ane          : Apa?? Kamu tidak bisa menjawab?
Sisil         : Tenang An, kendalikan amarahmu.
Bayu dan Momo hanya diam melihat Ane marah.
Ane          : Selama ini kamu masih bertanya-tanya kan, alasan aku mutusin kamu??
Rio           : Iya An. Kenapa??
Ane          : Ya ini alasan aku Rio. Kamu gampang terpengaruh dengan hal-hal yang negatif  dan kamu tidak mau berubah. Hari ini aku semakin yakin, kalau kita tidak usah balikan. Anggap kita tidak pernah kenal.
Sisil         : Ane, kenapa kamu bicara seperti itu?? Kamu dan Rio adalah pasangan serasi.
Bayu&Momo : Iya An…..
Ane          : Itu menurut kalian, tapi menurutku tidak!
                  (Pergi meninggalkan Rio, Bayu, Momo, dan Sisil)
Rio           : Tunggu Ane!
                  (Bruk! Tiba-tiba Rio jatuh)
Ane          : Rio……..! Bangun kamu kenapa?
Bayu,Sisil,Momo : Rio………!
         Teriakan Ane mengagetkan Cika dan Bibik. Kemudian mereka menuju ruang tamu. Mengetahui Rio overdosis Cika kaget dan Bibik mencoba menghubungi Mama dan Papa Rio. 
Cika         : Kakak………..!
Bibik        : (Sibuk menghubungi Mama dan Papa Rio)
Tiba-tiba dua orang polisi datang.
Polisi 1&2 : Angkat tangan kalian!!
Cika         : Bapak polisi apa tidak bisa melihat?! Kakak saya sedang sakit. Malah disuruh angkat tangan. Dasar Bapak polisi tidak punya perasaan!!
Polisi 2     : Diam!!!
Cika         : Bibik, Cika takut dengan Bapak polisi itu. Huaaahhaaaaaaaaaaa.
                  (Menangis)
Bibik        : Diam Non. Sudah jangan menangis.
Tiba-tiba Papa dan Mama datang.
Papa         : Ada apa ini??
Mama       : Rio?! Kenapa Rio Bik?? Kenapa dia tidak sadarkan diri?
Papa         : Iya, kenapa Rio Bik??
Bibik        : (Menangis, tidak bisa menjawab)
Polisi 1      : Maaf Bapak dan Ibu. Anak Bapak dan kedua temannya ini mengadakan pesta sabu-sabu dan miras.
Polisi 2     : Benar, sejak tadi pagi kami sudah mengintai rumah Bapak. Kami membuntuti saudara ini, karena dia tadi membeli sabu-sabu.
                (Menunjuk Bayu)
Papa         : Bayu? Om tidak menyangka kamu akan menjerumuskan Rio. Dan kamu Momo, kamu itu perempuan. Bisa-bisanya ikut-ikutan pesta seperti ini.
Bayu&Momo   : Maaf Om….
Polisi 1      : Maaf Bapak dan Ibu. Saya harus segera membawa saudara Bayu dan Momo ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Papa         : Baik Pak.
Bayu, Momo dibawa ke kantor polisi dan tiba-tiba Rio sadarkan diri.
Rio           : Mama, Papa maafkan Rio tidak bisa menjadi anak kebanggaan kalian……..
Mama       : Iya nak, Mama dan Papa maafkan. Tapi kamu harus kuat, jangan tinggalkan kami.
Rio           : (Tersenyum) Cika maafkan kakak selama ini tidak bisa menjadi kakak yang baik.
Cika         : Iya kak Cika maafkan.
Rio           : Bibik dan Sisil, maafkan semua kesalahanku ya?
Bibi&Sisil : Iya…….
Rio           : Ane, maafkan aku. Seandainya kamu tau isi hatiku. Aku sangat  mencintaimu Ane. Aku tidak bisa melupakanmu.
Ane          : Aku juga mencintaimu Rio. Sebenarnya aku tidak ingin memutuskanmu. Aku melakukan itu karena aku ingin melihat kamu berubah. Maafkan aku telah menyakitimu.
Rio           : (Tersenyum) Selamat tinggal……
Ane          : Riooo……
(Nidji Þ Akhir Cinta Abadi <Diiringi oleh penari>)

         Akhirnya Rio meninggal karena overdosis. Mama, Papa, Cika, Ane, Bibik dan Sisil hanya bisa menangisi kepergiannya.


Amanat :
1.  Janganlah mudah menuruti nasehat yang tidak baik dari orang lain, meskipun orang itu adalah sahabat.
2.  Janganlah bicara kasar dengan orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar