Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “STRATIFIKASI SOSIAL” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang
kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak
ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami
selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin
Surabaya,14
November 2011
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sesuai
dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat
saat ini stratifikasi sosial berlangsung sangat pesat. Terutama bentuk stratifikasi yang terbuka, karena dalam sistem stratifikasi
terbuka semua masyarakat berhak untuk mengisi kedudukan-kedudukan yang ada di
masyarakat, jadi mereka bisa berubah kedudukan sesuai dengan yang mereka
inginkan, sedangkan kalau stratifikasi sosial tertutup suatu masyarakat tidak
bisa berubah kedudukan sesuai dengan yang mereka inginkan. Hal
itu dapat dibuktikan dalam sistem kasta, misalnya: seorang yang lahir dari
keturunan brahmana maka selamanya dia hanya bisa berinteraksi dengan sesama
kasta brahmana. Stratifikasi sosial berbeda dengan kelas sosial, akan tetapi kedua istilah
ini sering kali dipergunakan secara bergantian hingga dalam beberapa bagian
bisa menjadi rancu. Stratifikasi sebenarnya lebih merujuk pada pembagian
kelompok orang kedalam tingkatan atau strata yang berjenjang secara vertikal.
Sementara itu istilah kelas sebenarnya lebih sempit dari stratifikasi sosial.
Istilah kelas lebih merujuk pada satu lapisan atau satu strata tertentu dalam
sebuah constratifikasi sosial. Kelas sosial, dengan demikian cenderung
diartikan sebagai kelompok yang anggota-anggotanya memiliki orientasi politik, nilai budaya,
sikap, dan perilaku sosial yang secara umum sama. Dalam staratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat, bahwa seseorang
dalam masyarakat dapat memiliki beberapa kedudukan sekaligus, akan tetapi
biasanya salah satu kedudukan itu salah satunya menonjol itulah yang merupakan
kedudukan yang utama, sering kali kedudukan-kedudukan yang diperoleh seseorang
tidak jarang terjadi pertentangan-pertentangan atau konflik antara kedudukan
yang satu dengan kedudukan yang lain, yang dalam sosiologi dikenal dengan
istilah status conflict. Seiring dengan
adanya konflik antara kedudukan-kedudukan, maka ada juga konflik peran
(conflict of role) dan bahkan pemisahan antar individu dengan peran yang
sesungguhnya harus dilaksanakan (role distance). Role disatance terjadi apabila
si individu merasakan dirinya tertekan karena merasa dirinya tidak sesuai untuk
melaksanakan peran yang diberikan masyarakat kepadanya, sehingga tidak bisa
melaksanakan perannya denagn sempurna atau bahkan menyembunyikan diri.
B. Rumusan Masalah
·
Apakah
stratifikasi sosial?
·
Apakah faktor-faktor
determinan stratifikasi dan ketidaksamaan sosial?
·
Apakah konflik
status dan role distance?
C.
Batasan
masalah
·
Apakah Pengartian
dari stratifikasi sosial?
·
Apa
sajakah Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
·
Mengapa
Stratifikasi Sosial bisa terjadi?
·
Apa sajakah
bentuk-bentuk dari Stratifikasi Sosial?
·
Apakah
Faktor Determinan Stratifikasi dan
Ketidaksamaan Sosial?
·
Apakah
Pengertian Konflik Status dan Role Distance?
·
ntoh stratifikasi sosial
bagaimanakah yang kami identifikasi ?
·
Contoh konflik sosial dan role distance bagaimanakah yang di identifikasi
?
D.
Tujuan
·
Untuk mengetahui pengertian dari stratifikasi sosial
·
Untuk mengetahui
unsur-unsur stratifikasi Cososial
·
Untuk mengetahui penyebab stratifikasi sosial
·
Untuk mengetahui bentuk-bentuk stratifikasi sosial
·
Menjelaskan
Faktor Determinan Stratifikasi dan
Ketidaksamaan Sosial
·
Menjelaskan
Pengertian Konflik Status dan Role Distance
·
Untuk mengetahui contoh dari proses sosial
·
Mengidentifikasi contoh konkrit stratifikasi sosial
·
Mengidentifikasi contoh konflik sosial dan role distance
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Stratifikasi Sosial
-
Stratifikasi menurut para pakar
·
Soerjono Soekanto : Stratifikasi
sosial pasti terjadi di dalam setiap masyarakat dimanapun selalu dan pasti
mempunyai sesuatu yang dihargai.
·
Pitirim Sorokin : stratifikasi
sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkies). Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi dan
kelas-kelas rendah
2.
Unsur-unsur stratifikasi sosial
-
Dalam teori sosiologi
unsur-unsur sistim pelapisan sosial dalam masyarakat adalah :
1. Kedudukan (status)
Kedudukan merupakan salah satu unsur
pokok dalam sistim stratifikasi dalam masyarakat. Kedudukan seringkali
dibedakan dengan kedudukan sosial (sosial status).
Kedudukan adalah
sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan
dengan orang lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan kedudukan sosial adalah
tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain,
dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, hak-hak serta
kewajiban-kewajibannya. Kedudukan sosial tidak hanya kumpulan kedudukan
kedudukan seseorang dalam kelompok yang berbeda, tetapi kedudukan sosial
mempengaruhi kedudukan orang tadi dalam kelompok sosial yang berbeda.
Menurut
Pitirim Sorokin, untuk mengukur status dapat dilihat dari :
·
Jabatan / pekerjaan
·
Ilmu pengetahuan
·
Kekayaan
·
Agama
·
Politis , keturunan
Menurut Soerjono
Soekanto , dimensi stratifikasi sosial meliputi :
·
Kekayaan
·
Kekuasaan
·
Ilmu pengetahuan
·
Kehormatan
·
Kesolehan
·
Agama
2. Peran (role)
Peran merupakan aspek
dinamis dari kedudukan artinya, seseorang telah menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Peran menyangkut 3 hal :
1.
Peran meliputi norma-norma
yang dihubungkan dengan kedudukan seseorang dalam masyarakat
2.
Peran merupakan suatu
konsep tentang apa yang dilakukan individu dalam masyarakat
3.
Peran merupakan sebagai
perilaku indidvidu yang penting dalam struktur sosial
Macam-macam peran (atas dasar pelaksanaannya):
1.
Peran yang diharapkan
Contoh : hakim, diplomatik, protokoler, dll
2.
Peran yang disesuaikan
Peran yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi setempat. Peran
ini sifatnya lebih luwes
Macam-macam peran (atas dasar cara memperolehnya):
1.
Peran bawaan (ascribed
roles)
Yaitu, peran yang diperoleh secara otomatis tanpa melalui usaha.
Contoh : peran ayah , peran ibu
2.
Peran pilihan (achieved
Roles)
Yaitu , peran yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri
Contoh
: seseorang yang memutuskan untuk kuliah di UNAIR
3.
Penyebab
Terjadinya Stratifikasi Sosial
Dalam masyarakat sering
kali kedudukan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat
tanpa memperhatikan perbedaan seseorang, tanpa usaha, serta kedudukan tersebut
diperoleh melalui kelahiran
Misalnya : dalam sistem kasta, seorang anak dari kasta
Brahmana juga akan memperoleh kedudukan demikian
2. Achieved Status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang
dengan usaha-usaha yang sengaja dilakukan bukan diperoleh karena kelahiran.
Misalnya : orang biasa menjadi dokter asalkan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan
3. Asigned status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang
karena jasa-jasanya . Kedudukan ini terkait dengan achieved status
Misalnya : Pahlawan nasional
4.
Macam-Macam Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi Tertutup adalah: stratifikasi
di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau
tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti
sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan
golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani
miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah:
sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah
dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan,
jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa
merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya
sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah,
kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mndapatkan pekerjaan
tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
5.
Faktor
Determinan Stratifikasi dan Ketidaksamaan Sosial
Secara rinci, faktor-faktor yang menjadi determinan stratifikasi
sosial memang relatif beragam, yakni: dimensi usia, jenis kelamin, kelompok
etnis/ ras, dan sebagainya. Berbagai dimensi ini memiliki kadar pengaruh
sendiri-sendiri dalam pembentukan stratifikasi sosial.
Menurut Jeffris dan Ransford, di dalam masyarakat pada dasarnya
bisa dibedakan menjadi 3 macam stratifikasi sosial:
1. Hierarki kelas, yang dasarnya pada penguasaan
atas barang dan jasa.
2. Hierarki kekuasaan, yang didasarkan pada
kekuasaan.
3. Hierarkis status, yang didasarkan atas
pembagian kehormatan dan status sosial
6.
Pengertian Konflik Status dan Role Distance
Dalam
kehidupan bermasyarakat seseorang pasti memiliki kedudukan yang lebih dari
satu, akan tetapi dengan adanya berbagai kedudukan yang dimiliki seseorang
tidak jarang terjadi berbagai pertentangan ataupun konflik antara kedudukan
yang satu dengan yang lainnya, dalam sosiologi inilah yang dinamakan dengan
Konflik Status.
Seiring
dengan konflik antar kedudukan, maka ada juga konflik peran (conflict of role)
dan bahkan pemisahan antara individu dengan perannya, hal ini dinamakan dengan
(role distance). Role distance terjadi karena seseorang merasa tertekan dengan
peran yang dimilikinya, karena dirinya merasa peran yang dimiliki tersebut tidak
dapat melaksanakan perannya dengan sempurna atau bahkan menyembunyikan diri.
7.
Contoh
Stratifikasi Sosial di Lingkungan Masyarakat
Stratifikasi
sosial yang kami identifikasi yaitu : Stratifikasi sosial yang ada pada
masyarakat petani yang ada di desa Ringinanyar kec.Ponggok kab.Blitar. Dalam
stratifikasi sosial ini terdapat struktur sosial yang menentukan peranan dari
masing-masing individu. Struktur sosial yang terbentuk dari stratifikasi sosial
itu yaitu dimulai dari lapisan atas yaitu pemilik tanah (juragan tanah).
Juragan tanah ini sebagai pemilik lahan sawah yang digarap oleh petani pada
stratifikasi sosial ang ada dibawanya. Peranan dari juragan tanah ini sebagai
penyedia tanah dan hanya bertugas sebagai pengonrol pelaksanaan kegiatan
pertanian . Kemudian di lapisan bawahnya lagi yaitu mandor petani. Tugas dari
mandor sebagai pemimpin atau wakil juragan tanah yang terjun langsung
dilapangan . Peranan dari Mandor ini yaitu mengawasi para petani pengarap
secara langsung diladang sawah yang digarap . Sehingga mandor ini bertugas
sebagai penegur dan pembimbing langsung para petani yang bekerja. Kemudian
stratifikasi sosial yang paling bawah dalam masyarakat petani ini yaitu petani
penggarap atau yang biasa disebut dengan buruh tani. Buruh tani bekerja secara
langsung sebagai pelaksana proses pertanian yang dimulai dari kegiatan
mencanggkul tanah agar tanah tersebut gemur dan siap ditanami tanaman .
Kemudian melaukan proses penanaman tanaman pertanian. Selanjutnya melauka
perawatan yang telah ditanam tadi seperti melakukan pengairan , penyiangan
(mencabuti rumput) , pemberian pupuk , dan penyemprotan hama . Inilah
sratifikasi sosial pada masyarakat pertanian yang kami teliti dari lapisan atas
dimulai dari pemilik tanah yang peranannya sebagai penyedia lahan , mandor yang
perananya sebagai pemimpin kegiatan pertanian dan petani penggarap yang
berperan sebagai pelaksana proses pertanian.
8.
Contoh berbagai bentuk stratifikasi sosial yang ada
dilingkungan sekitar yang kami identifikasi
Bentuk
stratifikasi sosial yang kami identifikasi
dilingkungan sekitar berupa sratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi
terbuka . Contoh stratifikasi sosial tertutup yang kami identifikasi yaitu
sistem kasta yang terdapa pada masyarakat hindu di kecamatan ponggok .Kasta yang
menduduki strata teratas yaitu kasta Brahmana . Peran dari kasta Brahmana ini
sebagai penyebar agama dan penguat agama yang ada di masyarakat . Kemudian strata yang ada dibawahnya lagi
adalah kasta Ksatria . Peranan dari kasta Ksatria yaitu sebagai pendekar
pelindung umat . Selanjutnya kasta yang ada diawanya lagi yaitu kasta Waisya .
Perana dari kasta Waisya yaitu sebagai pedagang besar atau pemilik tanah
(orang-orang kaya ) yang memperkerjakan kasta. Struktur sosial yang terjadi
pada masyarakat hindu ini bersifat tertutup karena antar satu lapisan dengan
lapisan lain tidak bisa berpindah dan hanya berdasarkan pada keturunan.
Contoh
stratifikasi terbuka yang kami amati di lingkungan sekitar, yaitu : struktur
sosial yang terjadi pada sekolah dasar. Di sekoalh dasar struktur teratas
dipegang oleh epala sekolah. Dan kepala sekolah ini mempunyai peran sebagai
pengatur jalannya seluruh proses yang terjadi di sekolah tersebut serta
bertanggung jawab pada proses pelaksanaanya. Kemudian dibawahnya dipegang oleh
wakil kepala sekolah yang berperan sebagai pengganti tugas kepala sekolah
apabila kepala sekolah berhalangan dalam menjalankan tugasnnya dan membantu
seluruh proses kegiatan disekolah . Selanjutnya dibawah wakil kepala sekolah
dipegang oleh guru . Guru bertugas atau berperan sebagai pelaksana proses
belajar mengajar di sekolah . Kemudian struktur yang ada dibawahnya lagi
dipegang oleh anggota tata usaha yan berperan membantu kegiatan administrasi.
Struktur sosial yang terjadi pada sekolah dasar ini bersifat terbuka karena
kedudukan seseorang dapat berpindah contohnya dari guru menjadi seorang kepala
sekolah atau wakil kepala sekolah dengan melanjutkan studi dan mengikuti tes
kepala sekolah.
9.
Contoh Unsur-unsur
Stratifikasi Sosial yang ada di komunitas/lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar yang kami identifikasi
stratifikasi sosialnya yaitu : Dalam perangkat desa unsur-unsur stratifikasi
sosial yang ada berupa status dan peranan dari masing-masing perangkat yang
berbeda . Status lapisan teratas dipegang oleh kepala desa yang berperan
sebagai pengatur dan penanggung jawab seluruh kegiatan atau proses yang terjadi
di lingkungan desa. Kemudian status selanjutnya dipegang oleh wakilnya yang
biasa dipanggil dengan sebutan Carik yang berperan mengantikan tugas kepala
desa apabila kepala desa mengalami halangan . Selanjutnya kedudukan diawah carik dipegang oleh Mudin .
Mudin ini mempunyai peranan sebagai pengingat atau bagian woro-woro (bagian
humas) dari kebijakan yang dibuat kepala desa yang akan disampaikan pada
masyarakat melalui RW atau RT setempat. Lapisan sosial dibawahnya dipegang oleh
RW yang bertugas atau berperan sebagai pengayom bagi warga atau pengemban tugas
yang disampaikan dari mudin kepada masyarakat setempat langsung ataupun melalui
RT , sedangkan RT adalah lapisan dibawah RW yang berperan sebagai pengatur dan
pegemban tugas yang disampaikan oleh RW secara lagsung kepada masyarakat.
10. Contoh
faktor determinasi stratifikasi sosial dan ketidaksamaan sosial di lingkungan
sekitar yang kami identifikasi.
Faktor determinasi yang kami jadikan contoh
yaitu faktor usia.di desa ringinanyar terdapat determinasi yang di pengaruhi
oleh jenis kelamin. Dalam pemilihan ketua rt/rw di desa ini tidak di pilih
secara demokratis oleh masyarakat melainkan di tunjuk langsung oleh kepala desa
dan harus seorang laki-laki karena menurut kepala desa seorang laki-laki adalah
pemimpin dalam suatu masyarakat sehingga dalam hal ini jenis kelamin dapat
menentukan status dan peranan seseorang yang menjadikan ketidaksamaan sosial
antara laki-laki dan perempuan di desa tersebut.
11. Contoh
konflik status dan peranan yang terjadi pada masyarakat sekitar
Konflik status dan peranan yang kami amati di
lingkungan sekitar yaitu : sekitar 3 bulan yang lalu di desa ringinanyar
diadakan pemilihan kepala desa baru dan yang menjadi salah satu kandidat dalam
pemilihan kepala desa tersebut adalah anak dari kepala desa yang lama. Dan
sebelum kepala desa yang baru terbentuk, kepala desa yang lama harus mengatur,
menjaga, dan berbuat adil dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang baru
mulai dari himbuhan kepada masyarakat agar memilih sesuai dengan hati nurani
dan tidak boleh terprovokasi. Itu adalah peranan yang wajib dilakukan sebagai kepala
desa namun disisi lain dia juga mempunyai status sebagai seorang bapak yang
mempunyai peranan untuk menjaga dan mendukung anaknya sehingga dari sini ada
konflik status namun pada kenyataannya yang kami teliti kepala desa tersebut
membantu anaknya dengan menghimbau anaknya secara diam-diam.
Konflik status tersebut dialami oleh kepala
desa dari strata paling atas di desa tersebut yang disebabkan karena dia
mempunyai peranan ganda sebagai ayah dan sebagai kepala desa dan mengakibatkan
kepala desa tersebut harus memenuhi kedua tuntutan itu. Dan dalam hal ini
kepala desa itu mendukung anaknya secara diam-diam agar dimata masyarakat
peranannya sebagai kepala desa dapat terlaksana dengan baik dan peranan sebagai
ayah juga terlaksana.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Stratifikasi sosial atau yang biasa disebut pelapisan
sosial merupakan pembedaan penduduk/masyarakat kedalam kelas-kelas secara
bertingkat. Perwujutannya adalah terjadinya lapisan-lapisan sosial tinggi dan
yang lebih rendah. Dasar dan inti dari startifikasi sosial adalah tidak adanya
keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban, serta tanggumg
jawabnya terhadap nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-anggota
masyarakat. Sehingga dengan adanya stratifikasi sosial ini menyebabkan
seseorang mempunyai peranan yang berbeda antar individu-individu lainnya.
B.
Saran
Dengan adanya stratifikasi sosial yang terjadi pada
masyarakat hendaknya kita menyikapinya dengan positif dan melaksanakan
tugas/peranan sosial kita yang telah diberikan dengan baik. Sebab dengan adanya
pembagian tugas (peranan) tersebut suatu pekerjaan/tugas yang kompleks yang
kiranya tidak akan mampu dikerjakan sendiri akan berhasil dengan baik karena
dikerjakan oleh masing-masing individu sebagai ahlinya. Karena kita ingat lagi
pada haikatnya manusia adalah makhuk sosial yang tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
REFERENSI
·
Narwoko J.Dwi,Bagong Suyanto.2011.Sosiologi
Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
· Sutomo dkk.2009.Sosiologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Malang:
Graha Indotama
· http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-macam-status-sosial-stratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi
· http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2190746-karakteristik-fungsi-dan-sifat-stratifikasi/#ixzz1ddg6jbbH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar